Selasa, September 30, 2025
Beranda blog Halaman 190

DINAS DAGPERINKOP TERA ULANG TIMBANGAN PEDAGANG DI PASAR RAKYAT

Dinas Dagperinkop dan UKM lakukan tera ulang timbangan pedagang di Pasar Padang Sibusuk, Pasar Gambok dan Pasar Kunangan Parik rantang, Pasar rakyat ini diharapkan menjadi pasar tertib ukur. Seluruh timbangan atau alat ukur takar timbang dan perlengkapannya, benar-benar akurat. Ukuran 1 kg pada alat ukur, benar-benar 1 kg pula barang yang ditimbangnya.

Kepala Dinas Dagperinkop UKM melalui kabid Perdagangan Muhammad Zen, SE mengatakan pihaknya melakukan kegiatan tera ulang seluruh timbangan yang ada di pasar yang telah ditetapkan untuk tertib ukur. Kegiatan tera ulang itu melibatkan tim penilai dari Direktorat Metrologi Bandung dan Penera dari Medan.

“Tujuan tera ulang sebenarnya untuk melindungi konsumen dari praktek kecurangan dalam takaran timbangan,” ungkap Muhammad Zen Kabid Perdagangan, ia menegaskan, dengan adanya tera ulang timbangan pedagang, dapat meminimalisir tindakan “nakal” para pedagang. Paling tidak, meski tidak dikenakan langsung dari sisi hukum, si pedagang dapat sanksi sosial ekonomi dari pembeli.

Muhammad Zen berharap timbangan plastik tidak boleh digunakan untuk kegiatan perdagangan, karena timbangan plastik diproduksi untuk aktivitas penimbangan di rumah tangga, bukan untuk aktivitas perdagangan yang kontiniu sepanjang hari sehingga Pemerintah tidak bisa menjamin kebenaran dan ketetapan hasil pengukuran.

Kegiatan tera ulang dilakukan penilaian terhadap pasar tertib ukur setiap tahun dari Kementerian Perdagangan, untuk Tahun 2015 telah ditetapkan Pasar Sijunjung sebagai Pasar Tertib Ukur dan Tahun 2016 Pasar Impres Muaro. Tahun 2017 ia mengusulkan tiga pasar untuk jadi Pasar Tertib Ukur yaitu Pasar Padang Sibusuk, Pasar Gambok dan Pasar Kunangan Parik rantang. (Dicko-Kominfo)@sijunjung.go.id

PULUHAN KELTAN DAPAT BANTUAN BIBIT JAGUNG

0

Puluhan kelompok tani (Keltan) yang tersebar di sejumlah nagari di Kabupaten Sijunjung mendapat bantuan bibit jagung jenis varietas Pioneer dan Bima Uri 19 dari Pemerintah Pusat.

“ Bantuan bibit jagung itu sudah di terima petani,” kata Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Sijunjung, Ronaldi melalui Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Holtikultura, Ning Wisma Utami via WhatsApp, Rabu (20/9).

Bahkan, sebut Ning Wisma Utama, ada beberapa kelompok penerima bantuan bibit jagung akan menggelar panen raya.Dijadwalkan panen jagung akan dilaksanaka pada tanggal 27 September mendatang.

Kata Ning Wisma Utama, budi daya jagung itu merupakan bantuan dari pemerintah pusat.Bantuan tersebut di distribusikan ke 22 kelompok tani dengan luas areal tanam mencapai 470 hektar.

Ke-22 Keltan penerima bantuan tersebut, yakni Keltan Ujung Tanjung 1 Nagari Pamuatan seluas 10 hektar, Keltan Langir Jaya Nagari Muaro Bodi 15 hektar, Keltan Taratak Malintang Nagari Limo Koto 20 hektar, Keltan Sopan Jaya Nagari Paru 35 hektar, Keltan Batang Liau Nagari Paru 5 hektar, Keltan Sungai Rambutan Nagari Lalan 25 hektar, Keltan Bima Maju Nagari Lalan seluas 15 hektar.

Kemudian Keltan Rao Sapakat Nagari Lubuk Tarok 15 hektar, Keltan Kembang Melati Nagari Lubuk Tarok 15 hektar, Keltan Cinto Damai Nagari Lubuk Tarok 15 hektar, Keltan Maju Makmur Nagari  Kunangan Parik Rantang 25 hektar, Keltan Sumber Subur Nagari Kamang 25 hektar, Keltan Mekar Sari Nagari Kamang 25 hektar, Keltan Sido Muncul Nagari Kamang 25 hektar.

Selanjutnya, Keltan Agro Kamang Madani Nagari Kamang 25 hektar, Keltan Surya Tani Nagari Kamang 25 hektar, Keltan Mitra Tani Nagari Kamang 25 hektar, Keltan Sido Mulya Nagari Kamang 25 hektar, Keltan Prima Tani Nagari Kamang 25 hektar, Keltan Karya Tani Nagari Kamang 25 hektar, Keltan Karya Baru Nagari Aia Amo 25 hektar dan Keltan Sungai Timbahan Jaya Nagari Padang Tarok seluas 25 hektar.

Sementara varietas jagung yang ditamam, rata-rata mengunakan bibit Pioneer dan Bima Uri 19.”Benih jagung Pioneer dan Bima Uri 19 ini sangat cocok ditanam di wilayah Kabupaten Sijunjung,” ucapnya .zet@sijunjung.go.id

DISHUB SIJUNJUNG DAPAT BANTUAN TRAFFIC CONE DAN WATER BARRIER

0

Dinas Perhubungan Kabupaten Sijunjung menerima bantuan traffic cone dan water barrier dari Kementrian Perhubungan RI.

Bantuan tersebut diserahkan Dinas Perhubungan Provinsi Sumatera Barat.” Ada 22 traffic cone dan 2 unit water barrier yang kita terima dari Kementrian Perhubungan,” kata Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Sijunjung, Efigon didampingi Kepala Seksi Perpakiran, Zulgafar via WhatsApp, Rabu (20/9).

Bantuan tersebut, sambung Zulgafar, diterima langsung Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Sijunjung, Efigon dari Dinas Perhubungan Provinsi Sumatera Barat akhir pekan kemarin.

Traffic cone dan water barrier ini, lanjut Kasi Perpakiran, akan digunakan untuk mendukung penangganan manajemen dan rekayasa lalu lintas di kabupaten berjuluk Ranah Lansek Manih.

“Peralatan pendukung ini akan kita gunakan untuk penangganan majanemen dan rekayasa lalu lintas di daerah ini,” ujarnya.-zet@sijunjung.go.id

PERAGAAN MANASIK HAJI TINGKAT TAMAN KANAK-KANAK SE-KECAMATAN SIJUNJUNG

Untuk memperkenalkan kegiatan keagamaan sejak dini kepada anak seperti pengenalan ka’bah sebagai kiblat umat islam maka Ikatan Guru Taman Kanak-Kanak Indonesia (IGTKI-PGRI) Kabupaten Sijunjung, Mengadakan Kegiatan peragaan manasik haji tingkat taman kanak-kanak di lapangan bola kaki Jorong Tanah Bato,Kenagarian Sijunjung Rabu (21/09).

Acara ini  merupakan program tahunan oleh IGTI-PGRI  dan dihadiri juga oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sijunjung, Camat Sijunjung, Wali Nagari Sijunjung, Kepala Jorong Tanah Bato beserta seluruh majelis guru taman kanak-kanak se-Kecamatan Sijunjung.

Acara dibuka langsung oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sijunjung Ramler, SH.MM secara simbolis dengan pelepasan balon. Dalam sambutan ia  menyampaikan untuk meningkatkan nilai keagamaan pada anak tentang Ka’bah sebagai kiblat umat islam, memperkenalkan sejarah manasik haji dan asal mula Qurban. “Semoga kedepannya kegiatan serupa bisa terlaksana di tingkat Kabupaten” tegas Ramler.

Adapun tujuan acara untuk meningkatkan nilai keagamaan khususnya dalam pengenalan Ka’bah, asal mula Qurban dan tatacara manasik haji sehingga terciptanya anak-anak yang soleh dan soleha serta mempererat silaturrahmi antar peserta didik tingkat taman kanak-kanak.

Acara ini diikuti oleh lebih kurang 800 peserta didik TK se-Kecamatan Sijunjung, terdiri dari empat lembaga negeri dan tiga belas lembaga swasta, yang didampingi lebih kurang 65 orang majelis guru. (Ardi-Rio kominfo@sijunjung.go.id)

KOMINFO SIJUNJUNG IKUTI BIMTEK URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG KOMINFO

0

Kadis Kominfo Sijunjung, Rizal Efendi, SE beserta jajaran didampingi Kabag Organisasi Setdakab mengikuti Bimbingan Teknis (Bimtek) pelaksanaan urusan pemerintahan bidang Kominfo sub urusan Informasi dan Komunikasi Publik yang diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi pada Rabu (20/9) di Ruang Pola Kantor Gubernur Provinsi Jambi.

Bimtek juga diikuti Dinas Kominfo dan Biro/Bagian Organisasi Provinsi/Kabupaten/Kota Jambi, Bengkulu, Sumbar, Babel, dan Kepri.

Dalam laporan panitia yang disampaikan Kasubdit Tata Kelola Komunikasi Publik Kementerian Kominfo menyebutkan tujuan diadakannya bimtek adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman SDM perangkat daerah bidang Kominfo tentang manajemen pelaksanaan urusan pemerintahan bidang Kominfo sub urusan informasi dan komunikasi publik.

Adapun sasaran kegiatan agar terwujudnya pemahaman yang sama peserta Bimtek tentang manajemen pelaksanaan, Nomenklatur Perangkat Daerah, arah dan tujuan antara pusat dan daerah mengenai urusan pemerintahan bidang Kominfo sub urusan informasi dan komunikasi publik.

Bimtek menghadirkan beberapa narasumber yakni Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik, Staf Ahli bidang Komunikasi dan Media Massa, Direktur Fasilitasi Kelembagaan dan Kepegawaian Perangkat Daerah Kemendagri, Direktur Sinkronisasi urusan Pemerintahan Daerah II Kemendagri, Direktur e-Goverment, Ditjen Apatika, Sekretaris Ditjen Informasi dan Komunikasi Publik, serta Plt. Direktur Komunikasi Publik Ditjen IKP-Kominfo.

Bimtek dibuka Sekretaris Daerah Provinsi Jambi yang diwakili oleh asisten bidang pemerintahan dan Kesra Sekda Provinsi Jambi Apani Saharuddin, dalam sambutannya menyampaikan garis besar pembinaan dan pengawasan (binwas) serta pemberdayaan yang perlu dipahami bersama peserta bimtek dalam urusan Kominfo di daerah. (mega/noven-kominfo)

RENCANA PEMBANGUNAN RUANG TERBUKA HIJAU KAWASAN PERKOTAAN (RTHKP) TAMAN KOTA LOGAS

0

Dari gagasan Bupati Sijunjung Drs,H.Yuswir Arifin,MM. Dt.Indo Marajo di Muaro Kota Pertemuan akan di bangun Ruang terbuka Hijau Kawasan Perkotaan ( RTHKP) Taman Kota Logas. Mengkaji untuk lebih mendalami, memahami dan memberi masukan dalam konteks” Perencanaan Ruang Terbuka Hiaju Logas Kab. Sijunjung yang pembangunannya InsyaAllah terealisasi tahun anggaran belanja pembangunan 2017 ini.

Legalitas keberadaan ruang terbuka hijau di Indonesia dan hijau berdasarkan pada Undang-Undang RI Nomor 26 tahun 2007 Tentang Penataan Ruang Tentu dalam Undang-Undang tersebut didefinisikan sebgai suatu sistem proses perencanana tata ruang, Pemanfaatan ruang dan pengendalian manfaat ruang. Selanjutnya dalam UU tersebut dalam paragraf 5 Tentang Perencanaan Tata ruang Wilayah Kota pasal 28 tetuliskan Ketentuan Perencanaan tata ruang wilayah kabupaten berlaku mutatis mutandis untuk perencanaan tata ruang kota, dengan ketentuan selain rician dalam perencanana tata ruang wilayah kota ditambahkan: (a). Rencana penyediaan dan pemanfaatan ruang terbuka hijau : (b). Rencana penyediaan dan pemanfaatan non hijau: ( c) Rencana penyediaan dan pemanfaatan prasarana dan sarana jaringan pejalan kaki, angkutan umum, kegiatan sektor informal dan ruang evakuaksi bencana yang dibutuhkan untuk menjalankan fungsi wilayah kota sebagai pusat pelayanan sosial ekonomi dan pusat pertumbuhan wilayah.

Pasal 29, tertulis (1) Ruang terbuka hijau sebagaimana dimaksud dalam pasal 28 huruf a , terdiri dari ruang terbuka hijau publik dan ruang terbuka hijau privat. ( 2) Proporsi ruang terbuka hijau pada wilayah kota paling sedikit 30 ( tiga puluh) persen dari luas wilayh kota. (3) Proporsi ruang terbuka hiaju public pada wilayah kota paling sdikit 20 (dua puluh) persen dari wilayah kota. Pasal 30, Distribusi ruang terbuka hiaju publik sebagaimana dimaksud dalam pasal 29 ayat (1) dan ayat(3) Disesuaikan dengan sebaran penduduk dan hierarki pelayanan dengan memperhatikan struktur rencana tata ruang dan pola ruang. Pasal ruang termuka non hijau sebagaimana dimaksud dalam pasal 28 huruf a dan huruf b diatur dengan peraturan menteri.

Berkaitan dengan UU Penataan Ruang maka pemerintah mengeluarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) nomor 1 tahun 2007 Tentang Penataan Ruang Terbuka Hijau Kawasan Pekotaan (PRTHKP) tanggal 11 Januari 2007. Adapun tujuan Permendagri tersebut secara rinci: (a) Menjaga keserasian dan keseimbangan ekosistem lingkunan perkotaan (b) Mewujudkan keseimbangan antara lingkungan alam dan lingkungan buatan di perkotaan : (c) Meningkatkan kualitas lingkungan perkotaan yang sehat, indah, bersih dan nyaman. Sedangkan fungsi RTHKP : (a) Pengamanan keberadaan kawasan lindung perkotaan; (b) Pengendali pencemaran dan kerisakan tanah, air dan udara; (c) Tempat perlindungan plasma nufta dan keanekaragaman hayati; (d) Pengendali tata air dan (e) Sarana estetika kota.

Ruang terbuka hijau dapat di klasifikasi kalau untuk RTH Logas City Park dan ruang terbuka hijau makro melengkapi ada Area Play Ground Komuniti Park. Ruang terbuka hijau sebagai sistim orientasi mengingat cakupan fungsi yang cukup luas, mempunyai arti penting bagi kesehatan, kesejahteraan, keamanan, kenyamanan dan mampu datangkan spirit, kebanggaan melaui penampilannya. Dan klasifikasi dibagi atas: Utility open space, Green open space coridor open space, Multiuse clsification (de Chaira,1982).

Perlu menguasi pemahaman bagi Dinas terkait dan konsultan lansekap yang antra lain: Terminologi Green Belt (Ruang terbuka umum yang mengelilingi area perkotaan), Sitem Ruang Terbuka Hijau Kota, Peran RTHK Terhadap Kehidupan Kota, Peran RTHK Terhadap Kualitas Kota diakatkan konteksnya Perencana RTH Logas dalam Site Plan A-Q. Pada huruf B ada Area Kuliner, kalau dihadirkan area kuliner harus ada sanitasinya bagaimana kelengkapan ipalnya. Dalam konteks perencanana tersebut perlu ditambahkan di sekitar Area Tempat Duduk huruf (p) perlu ditambahkna Pustaka Mini, karena RTHKP juga slah satu wahan edukasi alangkah baiknuya dilengkapi Pustaka Mini. Pemahaman tentang Peran RTHK Terhadap Kelestarian Lingkungan harus menguasi si perencana/ perancanang dan tindak lanjut site Plan secara detail dan terinci.

Di dalam pra perencanaan sampai detail perencanaan jangan dianggap remeh peran serta komponen arsitektur lansekap disamping arsitektur teknil sipil lebih domain peran arsitektur Lansekap dilibatkan, termasuk teknik lingkungan. Karena sangat kuat hubungan erat dalam pembangunan RTHKP baik Kota/ Kab bahkan Ibu kota Provinsi/Daerah Istimewa. Rustam menambahkan , perencanaan RTHKP harus memahami, Landscape Sosial Culture, di Indonesia keberadaan ruang terbuka seharusnya lebih dominan dari pada masa bangunan karena masyarakat terbiasa dengan (out door personality). Landscape Ecology: Keberadaan Ruang Terbuka Hiaju Kota (RTHK) yang semakin terdesak oleh pembangunan hendaknya segera diantisipasi oleh arsitek lansekap dengan memberikan berbagai masukan, alternatif mengenai penataan dan pemanfaatan berbagai RTHK. Dan fungsi RTHK harus mepertimbangkan faktor Ekonomi, namun harus tetap disertai pertimbangan sosial budaya dan ekologi. Lanscape Egineering, sampai sejauh ini, bidang rekayasa lansekap merupakan bidang yang paling lemah dikuasai oleh para arsitek lansekap pada umumnya, sehingga cukup menghambat dalam pekerjaan dilapangan (kontraktor) maupun pada kegiatan perancangan (konsultasi dan detailed engineering design)

Ada beberapa hal yang perlu dikuasai dalam rekayasa lnsekap adalah:

  1. Lasscape lighting (pencahayaan lansekap,mekanikal dan elektrikal)
  2. Aquascape (lansekap air) : Klam, Danau, Sitem Drainase Lapangan Golf, Perhitungkan saluran air
  3. Hardscape ( perkerasan lansekap): Tangga, Plaza, Patung, Kolong jembatan layang, Roof garden
  4. Softscape( tanaman lansekap): Berbagai komposisi jenis tanaman, Perlakuan, Teknik penataan, pemindahan dan pemeliharaan dan perawatannya

Berbicara masalah Perencanaan Lansekap (landscape Planing):”Fabios, Landscape planing isdescribet as a major inputr into place. Crowe, landscape planing is wider cocept tahn land use planing, becouse it includes apperance as well as usae, pleasurevas well as ferility. Laurie, Landscape planing, has a strong ecologikal and nature science base and is concernet with the sysematix evaluation of large areas of land in terms of land’s suitability for any likely future use. The process usualy involves a team of specialist, it may result in a land use plan or policy. The function of landscape planing, as guiding the intricate intermeshing of function and habitats, as separatingthe incopalible, reconciling diverse use, and realiting each specialized use to the overall landscape for life.

Dosen tetap Arsitektur Lansekap dan Teknologi Lingkungan (FALTL) Universitas Trisakti Jakarta Dr.Ir.Rustam Hakim Manan.MT, dalam prinsip unsur dan Aplikasi Design: Landscape Site Planing: Silter Planing di dalam juga tercakup design, merupkan usaha penanganan site plan secara optimal melaui proses keterpaduan penganalisaan dari suatu tapak dan kebutuhan program penggunanan tapak, menjadi suatu sintesa yang kreatif. Dengan demikian setiap elemen dan fasilitas akan diletakkan diatas tapak dalam keterpaduan fungsi dan selaras dengan karakteristik tapakan lingkungan alamnya. Keterpaduan dalam menganalisis ini amat sangat diperlukan dalam penanganan: tapak resort daerah rekreasi, tata ruang luar daerah industri, daerah pendidikan, daerah bagian wilayah kota dan sebaginya.(Priyono). Bersambung…

240 SISWA IKUTI JAMBORE ANTI NARKOBA

0

Sebanyak 240 siswa dari 24 SLTA dalam Kabupaten Sijunjung, mengikuti jambore anti narkoba, di Wana Wisata Telabang Sakti Nagari Kamang, Kecamatan Kamang Baru dari Senin sampai Rabu (18-20/9).

Jambore yang dibuka Wakil Bupati  H. Arrival Boy, diselenggarakan aparatur Kantor Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat Kabupaten Sijunjung.

Pembukaan yang ditandai dengan memasang tanda peserta kepada perwakilan, dihadiri Wakil Ketua DPRD Kabupaten Sijunjung, Walbardi, unsur Forkopinda, wakil ketua TP PKK Ny. Hj. Ria Arrival Boy, pejabat teras Pemkab, kepala OPD, Forkopincam Kamang Baru, pemilik Wana Wisata Telabang Sakti Sabudin Datuak Sinaro yang lebih dikenal dengan Datuak Abu dan undangan lainnya.

Kepada ke-240 siswa yang mengikuti jambore, Wabup berharap menjadi duta di sekolah dan di lingkungan masing-masing dalam mengkampanyekan bahaya penyalahgunaan narkoba yang sangat dahsyat dan mengerikan.

Sebanyak 240 siswa yang mengikuti jambore anti narkoba ini, adalah utusan dari 24 SLTA. Artinya, ke-240 peserta jambore ini, adalah siswa pilihan dan siswa terbaik pada 24 SLTA yang mengutusnya.

“Karena siswa pilihan dan siswa terbaik, saya berharap ke-240 siswa ini menjadi duta di sekolah dan di lingkungan masing-masing dalam mengkampanyekan bahaya penyalahgunaan narkoba yang sangat dahsyat dan mengerikan,” harap Wabup. nas@sijunjung.go.id

BUPATI BUKA WARKSHOP PENDIDIKAN INKLUSIF

Bupati Sijunjung H. Yuswir Arifin Datuak Indo Marajo membuka workshop pendidikan inklusif, di Rocky Plaza Hotel Padang, Senin (18/9)  malam.

Workshop yang diselenggarakan aparatur Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Barat bersama aparatur Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sijunjung, berlangsung sampai Rabu (20/9) dan diikuti 144 peserta.

Dari 144 peserta yang mengikuti workshop, 54 orang utusan Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Barat yang terdiri dari kepala SMA, SMK dan SLB pada 18 kabupaten dan kota. Sedangkan 90 peserta, utusan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sijunjung yang terdiri dari pimpinan lembaga TK dan PAUD serta kepala SD dan kepala           SLTP.

Seiring dengan pembukaan workshop, dilaksanakan penandatanganan MoU pendidikan inklusif antara Kepala Bidang Pembinaan Sekolah Luar Biasa (Kabid PSLB) Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Barat dengan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sijunjung yang diketahui oleh Bupati Yuswir Arifin.

Rangkaian kegiatan ini, dihadiri sekretaris Dinas Pendidikan Sumbar, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sijunjung, diwakili Kabid PAUDNI Syamsul Bahri, nara sumber dan undangan lainnya.

Bupati mengatakan, pemerintah Kabupaten Sijunjung selalu berupaya membentuk tim terpadu antar Organisasi Perangkat Daerah (OPD), lembaga mitra dan unsur masyarakat terhadap program yang bisa dilaksanakan secara bersinergi dan bersama. Tujuannya, disamping untuk menghemat waktu dan anggran, juga supaya program yang dilaksanakan mencapai hasil sesuai sasaran dan harapan. –nas@sijunjung.go.id

DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN GELAR SOSIALISASI DENGAN KEPALA SEKOLAH SD-SMP

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan mengadakan sosialisasi Sejarah, Seni dan Budaya dengan Kepala Sekolah SD dan SMP se-kabupaten Sijunjung di Gedung Pancasila Muaro, Selasa (19/9).

Sosialisasi ini dihadiri oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan beserta Kabid Kebudayaan, Ketua Bundo Kanduang Sumbar selaku Narasumber, Bundo Kanduang Kabupaten Sijunjung, dan Kepala Sekolah SD dan SMP se-Kabupaten Sijunjung.

Kepala bidang kebudayaan, Yusnidarti Yelly, S.Pd, MM, menyampaikan laporan panitia tujuan dari sosialisasi sejarah, seni, dan budaya adalah untuk menghidupkan kembali dan menambah pengetahuan di bidang Kebudayaan, menyamakan presepsi tentang Adat Basandi Syara’, Syara’ Basandi Kitabullah (ABS-SBK) berbasis Budaya dan Implementasi ABS-SBK berbasis budaya di Sekolah baik  SMP maupun SD.

Dalam Undang-undang Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan, mengatakan “Kebudayaan adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan cipta, rasa, karsa dan hasil karya masyarakat, namun pada saat sekarang hasil cipta, rasa, karsa dan karya tersebut ada yang positif dipakai negatif. Akibatnya yang negatif lebih banyak dari positif, oleh sebab itu maka dilakukan pembinaan terhadap pelaku budaya”.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan membuka secara resmi sosialisasi sejarah, seni dan budaya, Ramler, SH,MM dalam sambutannya mengatakan, sebagaimana diketahui bersama bahwa, Pemerintah Kabupaten Sijunjung memiliki Visi “Mewujudkan Masyarakat Kabupaten Sijunjung Yang Madani” untuk mewujudkan Visi tersebut dituangkan dalam Misi yang sangat berhubungan dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan terutama di Bidang Kebudayaan adalah Misi ke 6 yang berbunyi “Melakukan revitalisasi adat dan budaya berdasarkan Adat basandi syara’, Syara’ basandi kitabullah”.

Ada 2 (dua) tujuan prioritas peningkatan kualitas kehidupan beragama, adat dan sosial budaya yaitu untuk Meningkatkan keselarasan sosial dan penguatan kelembagaan adat dan budaya dan Meningkatkan pelestarian warisan budaya dan nilai-nilai kearifan lokal.

Beliau berharap nantinya nilai-nilai budaya termasuk di dalamnya seni, nilai-nilai sejarah dan cagar budaya akan menjadi sumber ajar di sekolah-sekolah baik itu melalui muatan lokal maupun dimasukkan ke dalam mata pelajaran tertentu. (Dicko-kominfo)@sijunjung.go.id

KABUPATEN SIJUNJUNG ADAKAN PEMANTAPAN DAN EVALUASI RASTRA

Kabupaten Sijunjung Melalui Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak adakan rapat Pemantapan dan Evaluasi Rastra di Kabupaten Sijunjung bertempat di Gedung Pancasila (18/9).

Acara ini dihadiri oleh plt sekda Kabupaten Sijunjung,Camat,Walinagari ,serta tenaga kesejahteraan sosial sekabupaten sijunjung.rapat pemantapan dan evaluasi rastra juga menghadirkan beberapa orang narasumber diantaranya Azrizal,Spd.Msi selaku Kabag Bina Produksi &Pemasaran Kantor Gubernur Sumatera Barat,Andriati selaku Kepala Sub Divre Bulog Solok, serta Drs Ahmatullah Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Sijunjung.

Drs.Ahmatullah dalam laporannya menyampaikan penjualan setiap nagari tidak boleh melebihi harga yang di tetapkan yakni hanya 1600 rupiah/kg,dan dalam penyaluran masing masing keluarga penerima (kpn) mendapat 15 kg.

Acara di buka langsung oleh Plt Sekda Kabupaten Sijunjung,Adlis dalam sambutannya menyampaikan bahwa pada tahun 2016 penerima beras sejahtera sebanyak 11.000 keluarga penerima dan pada tahun 2017 terjadi penurunan sebanyak 1.200 yakni hanya 10.799 keluarga penerima.ia berharap agar kedepanya penerima beras sejahtra ini disalurkan tepat pada sasarannya.

Kegiatan Ini bertujuan agar permasalahan dalam pendistribusian Rastra di Kabupaten Sijunjung dapat diatasi sehingga penyaluran beras sejahtera lebih tepat sasaran. (Arya/Romi-kominfo@sijunjung.go.id)