Jumat, April 26, 2024

MANFAATKAN HUTAN TANPA MERUSAK LINGKUNGAN

manfaathutan2Komunitas Konservasi Indonesia Warsi bersama forum komunikasi pengelolaan hutan berbasis masyarakat (FKPHBM) Sumbar menggelar kegiatan pemberdayaan kepada masyarakat tentang pemanfaatan hasil hutan bukan kayu, di Nagari Paru, kecamatan Sijunjung, Senin (31/1). Kegiatan tersebut melibatkan 93 utusan dari tiap nagari/desa di Sumbar yang memiliki hutan nagari/hutan adat, dengan tujuan agar masyarakat paham dan tahu bagaimana cara memanfaatkan hutan tanpa merusak lingkungan.

Dalam kegiatan yang berlangsung selama dua hari 30-31 Januari tersebut, bertempat di Kantor wali nagari Paru, dan bertemakan merajut jaringan komunitas dalam pengelolaan sumber daya alam demi kemandirian dan kesejahteraan bersama. Acara tersebut disambut positif oleh masyarakat nagari dan diapresiasi oleh pemerintah daerah. Manager advokasi dan Kebijakan, KKI Warsi Sumbar, Rainal Daus mengatakan. “Kegiatan ini merupakan kali pertama kita adakan di Kabupaten Sijunjung, sedangkan untuk Sumbar sudah 8 kali kita adakan. Melalui  kegiatan pemberdayaan ini kita akan mengajak masyarakat untuk menjaga kelestarian hutan, dan cara memanfaatkan hutan tersebut tanpa harus membabat hutan tersebut. Kita lebih berperan kepada pencegahan agar tidak terjadinya hal yang berdampak buruk yang disebabkan oleh rusaknya hutan dan lingkungan,” tuturnya, Senin (30/1).

Ditambahkan oleh Hermayulis, Asisten Komunikasi Warsi Jambi. “Selain dari pemanfaatan hutan, Warsi juga bersedia dan membantu pengurusan secara administrasi di kementrian jika masyarakat akan menjadikan hutan nagari/adat sebagai hutan konservasi, dalam artian hutan tersebut milik masyarakat nagari dan tidak bolehkan jika ada yang melakukan pembabatan. Kita lihat di Sijunjung memang memiliki hutan yang cukup luas, dan itu harus kita jaga dan lestarikan,” tambahnya.

Pada dasarnya, hutan merupakan sebuah warisan yang harus dijaga.Selain berfungsi sebagai paru-paru dunia, hutan juga menjadi penyeimbang alam. Di Kabupaten Sijunjung terdapat sekitar 171 ribu hektar hutan, dan baru sekitar 41 ribu hektar yang terkelola. Pemerintah daerah, melalui Wakil Bupati Arrival Boy mengapresiasi kegiatan ini sebagai salah satu upaya untuk pengelolaan hutan di Sijunjung. “Kegiatan ini sebuah upaya yang positif untuk menyelamatkan hutan kita. Dari 171 ribu hektar, baru 41 ribu yang sudah dikelola, kita butuh tindakan untuk menyelamatkan hutan Sijunjung. Saya sangat mengapresiasi kepada semua pihak yang sudah bekerjasama mengadakan kegiatan ini, kepada FKPHBM dan KKI Warsi khususnya, yang mau menggerakkan masyarakat untuk bersama-sama menjaga kelestarian hutan. Jika dilihat, hutan kita memiliki berbagai macam potensi yang bisa kita manfaatkan selain dari membabat kayunya. Hasil alam yang kita miliki bisa menjadi modal awal untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi kita,” tutur Wabup.(e) sijunjung.go.id

Related Articles

- Kepala Daerah -spot_img

Latest Articles