Jumat, April 26, 2024

Tingkatkan SDM Petani Dalam Memanfaatkan Pekarangan, Dispaperi Sijunjung Gelar Pelatihan Tematik

MC Sijunjung – Kemandirian kelompok dalam pengembangan usaha menjadi tuntutan penting saat ini. Kemandirian, tidak saja terbatas kepada kemandirian secara finansial, namun lebih penting lagi adalah kemandirian dalam pengembangan usaha.

Pemerintah, dalam hal ini dinas yang menaungi kelembagaan kelompok tani harus sigap dan tanggap terhadap apapun yang dibutuhkan oleh petani guna pengembangan usaha ini.

Pandemi Covid 19 yang telah menerpa selama dua tahun, menjadikan masyarakat  sangat rawan pangan dan terpancing untuk lebih berinovasi agar mampu bertahan.

Menjawab hal tersebut, Dinas Pangan dan Perikanan melalui program Pekarangan Pangan Lestari mencoba memberikan pelayanan bagi kelompok pelaksana program berupa pelatihan tematik kepada kelompok dengan materi disesuaikan kebutuhuan kelompok.  

Pelatihan yang diberikan menjadi salah satu jawaban atas kebutuhuan peningkatan sumberdaya petani dalam pengembangan usaha.

Kepala Bidang Konsumsi dan Keamanan Pangan Dinas Pangan dan Perikanan Kabupaten Sijunjung, Ning Wisma menyebut pelatihan itu dilaksanakan pada lokasi kelompok pelaksana program Pekarangan Pangan Lestari TA 2022.

“Kita melakukan pelatihan ini yang tersebar di Kecamatan Koto VII, Sijunjung, Sumpur Kudus dan Lubuk Tarok, masing masing kelompok melaksanakan sebanyak 3 (tiga) kali pertemuan dengan pendampingan dan pemateri dari penyuluh pendamping yang bertugas pada Wilayah Binaan lokasi itu,” ujarnya.

Untuk tema pelatihan tersebut kata Ning,  bagaimana cara pembuatan kompos, pembuatan pestisida nabati, budidaya sayuran gambas, cabe, sayuran hijau dan lain lain.

“Pemilihan materi terkait pembuatan pupuk dan pestisida organik adalah dengan mempertimbangkan akan keamanan pangan serta penurunan biaya produksi agar usaha pemanfaatan pekarangan dan tanaman sela pada lokasi demplot memberikan manfaat lebih besar bagi masyarakat,” terang Kabid Konsumsi dan Keamanan Pangan itu.

Kemudian lanjut Ning, penghematan biaya pembelian pupuk dan obat obatan menjadi salah satu solusi menjawab akan mahalnya harga pupuk dan pestisida saat ini.

“Sedangkan pengurangan aplikasi pupuk dan obat obatan kimia menjadi salah satu solusi dalam menurunkan residu pestida yang terkandung dalam sayuran maupun mengurangi resiko ketidakamanan pangan yang akan dikonsumsi oleh masyarakat,” pungkasnya. (Dicko)

Sumber : Kepala Bidang Konsumsi dan Keamanan Pangan Dispaperi Kabupaten Sijunjung, Ning Wisma.

Related Articles

- Kepala Daerah -spot_img

Latest Articles