WALI MURID DIHANTUI BEBAN BIAYA
“Meski saya belum tau pasti apa saja yang harus dibayar dalam memasukan anak ke SMA, namun saya sudah dihantui oleh beratnya beban yang akan dipikul,” kata warga Kabupaten Sijunjung, Rosni, 30, yang berencana memasukan putrinya ke SMA pada tahun ini, Kamis (11/5), di Muaro Sijunjung.
Rosni dihantui beratnya beban yang akan dipikul, karena disamping akan membayar berbagai kewajiban yang ditentukan pihak sekolah, sebagai siswa baru anaknya jelas memerlukan seragam baru, baju olahraga, sepatu dan alat-alat tulis.
Karena begitu beratnya beban ekonomi yang menghimpit rakyat dewasa ini, supaya anak bangsa bisa menuntut ilmu ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi, Rosni berharap kepada pihak sekolah tidak memungut biaya pendidikan yang akan semakin memperberat beban ekonomi warga, seperti uang pembangunan, iyuran komite yang besar serta sumbangan dan iyuran lainnya.
“Bagi keluarga saya yang hidup sebagai petani, sekarang beban ekonomi terasa sangat berat, karena mahalnya harga kebutuhan pokok. Untuk itu, saya berharap pihak sekolah tidak menambah beban yang sudah sangat berat ini,” harap Rosni.
Dibanding Rosni, Mela yang berprofesi sebagai pegawai negeri, beban yang akan dihadapi dalam memasukan putranya ke SMP, mungkin agak terbantu. Karena sebagaimana tahun lalu, di awal tahun ajaran ini kemungkinan besar pemerintah juga akan memberikan gaji ke-13 kepada pegawai.
Karena biaya pendidikan cukup mahal, dalam melanjutkan pendidikan anak ke sekolah yang lebih tinggi, beban ekonomi yang dipikul memang sangat berat. Tapi bagi pegawai, beban berat itu sedikit berkurang, karena sebagaiman tahun lalu, kemungkinan besar tahun ini pegawai juga menerima gaji ke-13 dari pemerintah, kata Mela. . –nas@sijunjung.go.id