MC Sijunjung – Setelah tiga hari melaksanakan pelatihan ceta bacorak printing, Ketua Dekranasda Kabupaten Sijunjung, Ny. Riri Benny Dwifa resmi menutup kegiatan pelatihan bagi perajin Industri Kecil Menengah (IKM) di Wisma Keluarga Muaro, Sabtu (20/11).
Hadir acara penutupan pelatihan, Kepala Dinas Perdagangan, Perindustrian, Koperasi Usaha Kecil dan Menengah (Dagperinkop UKM) Kabupaten Sijunjung , Yulizar dan Kepala Bidang Perindustrian Dinas Dagperinkop UKM, Dewi Mayza Lenny.
Pelatihan itu digelar dalam rangka membuka lapangan usaha mandiri bagi peserta khususnya di Ranah Lansek Manih.
Seusai kegiatan, para peserta tidak dilepas begitu saja. Selain dibekali dengan ilmu, bahkan Ketua Dekranasda juga menyerahkan sertifikat dan memasangkan baju batik yang sudah disiapkan kepada peserta pelatihan ceta bacorak printing serta kepada narasamber pelatihan.
Pada kesempatan itu, Ny. Riri Benny mengatakan tidak mudah untuk mendapatkan pelatihan-pelatihan seperti ini. “Mulai dari awal diajarkan bagaimana cara membatik, teknik yang bagus bagaimana, teori-teori yang ada tentunya sudah dipelajari selama pelatihan,” ujarnya.
“Jadi, jangan sia-siakan ilmu ini. Perdalam dan tambah keahlian serta ilmu kita lagi. Jangan sampai setelah pelatihan selesai, kita tidak melanjutkan lagi. Ini akan sia-sia nantinya,” tegas Ny. Riri.
Ditambahkannya, membatik itu tidak gampang, batik juga merupakan ciri khas Indonesia. “Mari sama-sama kita bangkitkan kerajinan batik/ceta bacorak ini,” katanya.
Ia berharap para pelaku IKM ceta bacorak printing mampu menghasilkan baju seragam anak sekolah di Kabupaten Sijunjung.
“Sesuai harapan kita bersama para IKM bisa membatik buat seragam sekolah dengan printing menggunakan motif ceta bacorak yang menjadi khasnya Ranah Lansek Manih. Kita akan terapkan dulu seragam untuk PAUD, kemudian diteruskan untuk seragam jenjang pendidikan SD, SMP hingga SMA yang ada di Kabupaten Sijunjung,” pungkasnya. (Dicko)
