Demi menjaga keselamatan dan kesehatan masyarakat dan maraknya muncul usaha makanan siap saji di bulan ramadhan 1438 H, selama Tim pengawasan makanan dan minuman turun ke pasar-pasar banyak zat berbahaya ditemukan seperti Rhodamin dan Borax, Rabu (14/6).
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sijunjung, drg.Ezwandra,M.SC mengatakan, Bahan berbahaya ini dampak nya 10-15 tahun kedepan atau dampak jangka panjang, dampak nya seperti kanker ginjal, kanker hati atau kerusakan pada hati umumnya menimbulkan kanker, jadi oleh karena itu masyarakat agar lebih jelih untuk memilih makanan dan minuman.
“Dalam pengawasan ini juga dilakukan pembinaan terhadap penjual makanan dan minuman pabukoan untuk tidak menambahkan bahan atau zat berbahaya yang dilarang oleh undang-undang. Dan masyarakat sebagai konsumen juga dihimbau untuk selalu waspada dan cermat dalam memilih makanan dan minuman yang akan dikonsumsi serta selalu mengawasi makanan jajanan yang akan dikonsumsi anak-anak.”ujar dia
Setelah dilakukan pengawasan dan pemeriksaan bahan pangan namun terdapat beberapa produk seperti ikan yang berasal dari Sibolga dan Pekan Baru mengandung formalin, udang yang berasal dari Kuala Tungkal Provinsi Jambi mengandung formalin, cincau yang produksi nya dari Solok mengandung borax kemudian kerupuk nasi yang produksi Sijunjung mengandung borax. Dari beberapa temuan ini namun ada langkah-langkah selanjutnya yang harus kita lakukan, seperti ikan, yang mengkosumsi tidak hanya masyarakat Kabupaten Sijunjung tetapi hampir seluruh Kabupaten/Kota mengkosumsi nya oleh karena itu ini kita koordinasi dengan BPOM Provinsi Sumatera Barat dan Dinas Pangan, Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumatera Barat supaya ada pengecekan/cekpoint di perbatasan Provinsi Sumatera Barat sehingga ikan nya bebas formalin atau tidak seandainya terdapat ikan yang pakai formalin bisa kita menolak ikan tersebut masuk ke Provinsi Sumatera Barat.”tambah Kepala Dinas Pangan dan Perikanan kabupaten Sijunjung, Ir .Yulizar,MP (Dicko_kominfo)@sijunjung.go.id
