Minggu, Agustus 3, 2025
BerandaArtikelTebar Benih Ikan di Sungai Wujud Dukungan Pemerintah untuk Kawasan Geopark

Tebar Benih Ikan di Sungai Wujud Dukungan Pemerintah untuk Kawasan Geopark

MC Sijunjung – Geopark Ranah Minang Silokek merupakan salah satu geopark nasional yang berada di Kabupaten Sijunjung. Disahkan melalui Keputusan Menteri Pariwisata, di tahun 2019, Silokek ditetapkan menjadi salah satu taman bumi di Indonesia. Geopark  atau Taman bumi  adalah wilayah terpadu yang terdepan dalam perlindungan dan penggunaan warisan geologi dengan cara yang berkelanjutan, dan mempromosikan kesejahteraan ekonomi masyarakat yang tinggal di sana (Wikipedia).

Taman Bumi Silokek-Sijunjung yang biasa dikenal Geopark Nasional Ranah Minang Silokek adalah sebuah konsep manajemen pengelolaan kawasan yang menyerasikan keragaman geologi, hayati, dan budaya, melalui prinsip konservasi, edukasi, dan pembangunan yang berkelanjutan. Terletak tersebar di seluruh wilayah Kabupaten Sijunjung.

Berdasarkan pemikiran itulah sudah seharusnya seluruh sektor mau dan mampu untuk mendukung pengelolaan kawasan geopark ini dengan potensi yang ada.

Perairan dengan ekosistem termasuk ikan yang ada didalamnya merupakan salah satu unsur penting dalam terbentuknya suatu geopark. Prinsip konservasi, edukasi dan menyelaraskan semua unsur hayati, harus juga dapat ditindak lanjuti oleh semua stakeholder terkait. Perikanan sebagai salah satu unsur pembentuk ekosistem sungai yang ada di kawasan Geopark harus dijaga keberlangsungannya.

Semakin maraknya penangkapan ikan yang tidak mengindahkan kaidah kelestarian saat ini, mengharuskan pemerintah dalam hal ini Dinas Pangan Dan Perikanan memberikan pemahaman kepada masyarakat untuk selalu menjaga kawasan perairan dan sumber daya perikanan melalui Lubuk Larangan dan Kelompok Masyarakat Pengawas.

Sejak tahun 2019 dan seiring dengan ditetapkannya Geopark Silokek menjadi Geopark Nasional, Pemerintah Kabupaten Sijunjung  telah berkomitmen untuk mendukung Pengembangan Kawasan Geopark Ranah Minang Silokek tersebut melalui dana pembangunan APBD Kabupaten Sijunjung.

Sejak tahun lalu (2019) beberapa Pokmaswas telah mendapatkan alokasi restocking benih ikan endemik Gariang dari dana APBD I. Ikan gariang (Genus Tor) merupakan ikan air tawar lokal di Sumatera Barat dan termasuk ikan yang terancam punah. Selain ikan Gariang, Pemda Kabupaten Sijunjung melalui dana APBD II juga mengalokasikan penebaran benih ikan Nila di beberapa sungai di wilayah Kabupaten Sijunjung.

Pada hari Sabtu, 12 November 2022, bertempat di sungai  Lubuk Larangan Nagari Sei Betung dan Lubuk Larangan Nagari Maloro, Bupati Sijunjung, Benny Dwifa Arifin didampingi oleh  Wakil Bupati Sijunjung Iraddatillah, melepas benih ikan sebanyak 10.000 ekor (5.000  ekor di Nagari Maloro  dan 5.000 ekor di Nagari Sei Betung).

“Pengayaan ikan di perairan umum melalui kegiatan restocking benih ikan merupakan salah satu upaya menjaga dan melestarian sumberdaya perikanan di kawasan periran umum Geopark Sijunjung. Geopark tidak saja hanya di Nagari Silokek Kecamatan Sijunjung, namun seluruh wilayah  Kabupaten Sijunjung merupakan kawasan terpadu yang mendukung adanya Geopark Nasional Ranah Minang Silokek” ungkap Bupati Sijunjung.

Kegiatan ini akan terus dilakukan dengan berbagai upaya, walaupun dalam kondisi Keterbatasan anggaran. Cara lain untuk mendapatkan alokasi kegiatan ditempuh agar pembangunan perikanan di Sijunjung tetap berjalan.

“Usulan melalui proposal serta komunikasi dengan pihak Dinas Kelautan dan Perikanan Propinsi intens dilaksanakan. Hal ini bertujuan agar Dana APBD I juga dapat dialokasikan untuk Kabupaten Sijunjung”, imbuhnya.

Selain upaya konservasi, pengayaan sumberdaya perikanan  diharapkan mampu memberikan kontribusi akan kecukupan pangan sumber protein hewani  bagi masyarakat secara luas.

Masyarakat diharapkan bijak dalam pengelolaan perairan melalui Lubuk Larangan.  Eksploitasi perikanan berlebihan, akan merusak ekosistem dan menguras sumber daya perikanan yang akan memberikan dampak kelangkaan pangan sumber protein  bagi masyarakat.

Restocking atau penebaran benih ikan di periran umum ini diharapkan mampu memberikan dampak yang baik akan keberlangsungan ketersediaan pangan sumber protein di alam. 

Banyak hal dapat diambil dengan kegiatan konservasi perikanan di kawasan Geopark. Wisata edukasi juga dapat dikolaborasikan dalam wisata air ini. Kita berharap kegiatan restocking pengayaan dan melepas stock benih ikan kembali ke ekosistemnya mampu memberikan energi  tersendiri dalam menjaga kawasan Geopark Nasional Ranah Minang Silokek lebih lestari. Salam Geopark (Ning Wisma)

RELATED ARTICLES

Most Popular

Recent Comments