Sabtu, Oktober 11, 2025
Beranda blog Halaman 40

Senam Peringatan Hari Koperasi Nasional di Kabupaten Sijunjung Bertabur Hadiah

MC Sijunjung – Dalam memperingati hari koperasi ke 77 DEKOPINDA Kabupaten Sijunjung adakan senam masal di Ruang Terbuka Hijau (RTH), Muaro Sijunjung (26/7/2024).

Dalam laporannya Ketua Dekopinda Muklis Anwar, mengucapkan terimakasih yang sebesar besarnya atas kehadiran dan partisipasi lembaga dalam acara puncak peringatan hari koperasi ke 77 tahun ini.

Lembaga koperasi dengan ekonomi kerakyatannya sangat memiliki arti penting bagi kesejahteraan rakyat Kabupaten Sijunjung

Kegiatan itu diikuti tiap lembaga koperasi dari 8 kecematan yang menghadiri acara tersebut.

“Kegiatan ini bertujuan agar masyarakat kabupaten sijunjung dapat menimbul rasa mengenal percaya dan menghargai terhadap lembaga koperasi yang selama ini sudah memiliki peran ditengah tengah masyarakat kabupaten sijunjung” ujarnya.

Ia juga mengatakan senam masal ini menyediakan undian doorprize berupa Kulkas, mesin cuci dan barang-barang lainnya dari yang terkecil hingga yang besar.

Wakil ketua DEKOPINWIL Usman Ujang, berharap agar koperasi lebih dibina dan ditingkatkan kemajuannya untuk kedepan, begitu juga kepada DEKOPINDA di Kabupaten Sijunjung ini.

“Tanpa binaan, tanpa dukungan kopersi ini tidak akan berjalan dengan baik” ujarnya.

Selanjutnya, Sambutan Mentri UKM
Republik Indonesia yang disampaikan oleh Bupati Kabupaten Sijunjung serta membuka secara resmi kegiatan hari koperasi ke 77 tahun.

Dalam sambutannya Bupati Kabupaten Sijunjung, Benny Dwifa Yuswir  menyampaikan pidato Menteri Koperasi Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia yang berisikan berbagai peran koperasi serta usaha koperasi agar dapat lebih maju untuk kedepannya.

Ia menyampaikan tema acara hari koperasi ke 77 yaitu Koperasi sebagai ekosistem untuk konsulidasi, akselerasi dan ekskalasi ekonomi mikro dan kecil.

Tema itu bertujuan untuk menumbuhkan peran strategi koperasi dalam mengantarkan Indonesia Emas 2045.

Selain senam masal acara memperingati hari koperasi ke 77 ini juga mengadakan bazar UMKM serta menyediakan totok punggung untuk masyarakat yang menghadiri.(Annisa)

Dihadiri Bupati dan Wabup Sijunjung, Pengurus Masjid Nurul Hidayah Salurkan Bantuan Kepada 34 Yatim dan Piatu

MC Sijunjung – Bupati Sijunjung Benny Dwifa Yuswir dan Wakil Bupati Sijunjung Iraddatillah hadiri penyerahan bantuan pendidikan anak yatim/piatu serta pembongkaran rumah dinas untuk tempat parkir dan penyembelihan hewan qurban pada hari raya idul adha.

Kegiatan tersebut bertempat di Masjid Nurul Hidayah Muaro Gambok, Jumat (26/7/2024).

Dalam laporannya Pengurus Masjid Nurul Hidayah menyampaikan bahwa permohonan mengenai perkembangan masjid Nurul Hidayah sudah diloloskan dan sekarang rumah dinas milik daerah sudah dapat difungsikan oleh masjid sebagai fasilitas umum tepatnya untuk tempat parkir dan penyembelihan hewan qurban yang nantinya rumah dinas tersebut akan dibongkar secara simbolis oleh Bupati Sijunjung.

“Insyaallah untuk tahun 1446 Hijriah tempat qurban yang biasanya berada di seberang jalan sekarang sudah bisa kita laksanakan di dekat Masjid, di tempat yang akan dilaksanakan pembongkaran nanti” Ujarnya

Ia berharap semoga fasilitas ini dapat dimanfaatkan secara maksimal oleh masyarakat.

Selanjutnya, terdapat 34 orang yatim/piatu yang mendapatkan bantuan pendidikan baik dari TK hinngga Kuliah.

Dalam sambutannya Bupati Kabupaten Sijunjung Benny Dwifa Yuswir, menyampaikan apresiasinya kepada pengurus masjid karena dari fasilitas-fasilitas yang ada sudah sangat luar biasa.

Masjid tersebut menyediakan minuman dingin dan fasilitas lainnya sehingga masyarakat dapat memanfaatkannya sebaik mungkin.

“Kita akan siapkan lokasi parkir itu menjadi taman kota kita RTH, RTH yang multi fungsi termasuk untuk parkir dan tempat qurban serta menjadi tempat bermain dekat masjid sehingga dapat mengingatkan kita saat masuknya waktu sholat” Ujar Bupati Sijunjung.

Ia berharap mudah-mudahan inisiatif dan kreatif dari pengurus masjid ini juga dapat menimbulkan inovasi-inovasi lainnya.(annisa)

Pemkab Sijunjung Tingkatkan Kompetensi Perangkat Nagari se- Kecamatan Lubuak Tarok

MC SIJUNJUNG – Perangkat Nagari se-Kecamatan Lubuak Tarok, Kabupaten Sijunjung di tingkatkan kapasitasnya.

Kegiatan tersebut di gelar di Ibis hotel padang, Rabu (24/7/2024) di buka lansung Bupati Sijunjung Benny Dwifa Yuswir.

Bupati Sijunjung Benny Dwifa Yuswir dalam arahannya mengatakan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang berada di angka 72,30 dengan urutan ke 12 dari 19 Kabupaten/kota se Sumatera Barat atau urutan ke 5 setingkat Kabupaten.

“Saat Pemkab Sijunjung juga terus melakukan upaya program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Manusia yang meliputi Pelatihan dan memberikan sekolah gratis,”tambahnya.

Ia berpesan kepada perangkat Nagari untuk mengupdate aplikasi SIDILAN (Sistem lnformasi Data Penyandang Disabilitas dan Lanjut Usia) untuk memaksimalkan pelayanan kepada masyarakat.

Selain itu, Ia juga berpesan untuk mengupdate data Program Keluarga Harapan (PKH) untuk memaksimalkan Bantuan Sosial.

Saya berharap kepada seluruh peserta mengikuti pelatihan dengan serius dan sungguh-sungguh, supaya ilmu yang diperoleh bisa diterapkan dan diaplikasikan dalam melaksanakan tugas dan tanggungjawab yang diemban,” harapnya.

Mari kita Kita bersama-sama maksimalkan upaya kita dalam meningkatkan pembangunan dan pelayan publik terhadap masyarakat.

Sementara itu Sabarudin dalam laporannya menjelaskan kegiatan ini bertujuan untuk meningkatakan tatanan administrasi nagari se Kecamatan Lubuak Tarok.

Kemudian, Meningkatkan tugas dan fungsi perangkat Nagari secara baik dan sesuai aturan.

Adapun peserta dari kegiatan ini  ialah sebanyak 42 orang.

Kegiatan ini digelar selama tiga hari berturut-turut (24-26/7/2024).

(Noven)

Galanggang Arang WTBOS #5 Sijunjung, Perjumpaan Antara Tradisi, Modernitas, dan Nasionalisme

0

MC Sijunjung – Galanggang Arang #5 Sijunjung yang digelar 26-27 Juli 2024 disebar di Stasiun Padang Sibusuk, Stasiun Muaro (Logas), Gedung Joeang 45, Balairuang Lansek Manih, dan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Muaro Sijunjung.

Kegiatan tersebut mengangkat tema “WTBOS dalam Ingatan Kolektif Masyarakat Sijunjung: Perjumpaan antara Tradisi, Modernitas, dan Nasionalisme.”

Kurator PIC Galanggang Arang Dede Pramayoza mengatakan Galanggang Arang #5 Sijunjung  ini dipusatkan di Nagari Muaro dan Nagari Padang Sibusuak. Pada tahun sebelumnya kegiatan ini dilaksanakan di Nagari Durian Gadang.

Stasiun Padang Sibusuk dan Stasiun Muaro bersama dengan Situs Lokomotif Uap dan Kuburan De Greeve di Nagari Durian Gadang, tentunya merupakan situs-situs yang tidak bisa dilepaskan dari narasi besar WTBOS di Kabupaten Sijunjung.

“Sebagai suatu tinggalan kolonial, berbagai situs WTBOS di Sijunjung diyakini menyimpan banyak kisah sejarah, yang di satu sisi mencerminkan penderitaan dan penindasan yang dialami oleh masyarakat Sijunjung, namun di sisi yang lain adalah penanda penting dari pertemuan masyarakat Sijunjung dengan dunia baru atau dunia modern,” ujarnya, Kamis (25/7/2024) di Muaro Sijunjung.

Semua itu, kata Dede, tersimpan dalam memori kolektif atau kumpulan ingatan dan pengalaman bersama masyarakat Sijunjung, diyakini sebagai bagian penting dari identitas kolektif sekaligus sumber solidaritas masyarakat Sijunjung.

“Memori kolektif atas WTBOS itu diharapkan dapat menjadi sumber inspirasi bagi penciptaan produk-produk kreatif dan ekspresi budaya di masa kini. Juga memperkaya ekspresi dari kesenian tradisional yang tumbuh di nagari-nagari di Sijunjung. Tentunya terkait erat dengan budaya, adat istiadat, dan kehidupan sehari-hari masyarakat Sijunjung,” ungkapnya.

Lebih lanjut Dede mengatakan apalagi mengingat bahwa sanggar-sanggar seni dan komunitas budaya Sijunjung kini selain memainkan reportoar-reportoar tradisi, juga mulai mengembangkan berbagai bentuk kesenian tradisi modern yang diistilahkan dengan karya kreasi.

Diharapkan berbagai bentuk dan corak kesenian dan ekspresi budaya dalam ekosistem kebudayaan Sijunjung dapat diperkaya dengan narasi WTBOS melalui kegiatan Galanggang Arang ini.

Berbagai situs, atribut, dan properti WTBOS di Kabupaten Sijunjung hendak didorong menjadi hulu untuk memproduksi karya-karya baru, kemudian menghidupkan ekosistem kebudayaan Sijunjung secara luas.

Rangkaian Galangang Arang di Sijunjung

Selama dua hari itu Galangang Arang di Sijunjung diisi dengan pameran, tur kuratorial, story telling, diskusi, napak tilas, musyawarah budaya, lokakarya, seni pertunjukan, pemutaran film, dan pertunjukan.

Pameran artefak budaya akan menampilkan foto-foto, benda-benda bersejarah, dan seni instalasi di Sijunjung sebagai bentuk rekaman memori kolektif masyarakat Sijunjung atas WTBOS.

Pameran diikuti dengan tur kuratorial untuk memperdalam pemahaman atas berbagai artefak budaya yang ditampilkan.

Kemudian dilanjutkan dengan napak tilas yang menghubungkan dua situs WTBOS di Kabupaten Sijunjung, yakni Stasiun Padang Sibusuak dan Stasiun Muaro (Logas).

Selepas itu digelar diskusi dengan tema “Masuknya Modernisme dan Kebangkitan Nasionalisme di Sijunjung” untuk memberikan kesempatan bagi pengunjung memperdalam wawasan tentang WTBOS di Sijunjung dan memori kolektif yang menyertainya. Diskusi yang terbuka untuk umum ini dipantik oleh Fikrul Hanif Sufyan dan Deddy Arsya dengan moderator Thendra BP.

Selain itu penampilan cerita (story telling) WTBOS dari dua anak nagari Sijunjung yakni Liswarti (Anak Mandor Dula, Pegawai Stasiun KA Padang Sibusuak) dan Bujang Nasrul (warga sekitar Stasiun Muaro). 

Pada malam harinya dilaksanakan pemutaran film bekerjasama dengan Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah III Sumatera Barat di RTH Muaro Sijunjung, yaitu film dokumenter Rimbo Paru Dilingkuang Adat, film drama Mamak jo Kamanakan, dan film dokumenter Kaba Baro.

Pada hari kedua diisi dengan musyawarah budaya yang dirancang untuk membaca ekosistem dan berbagai persoalan pengembangan budaya di Sijunjung hari ini.

Peserta musyawarah budaya adalah sanggar-sanggar pelaku kesenian tradisi dengan fasilitator Puji Basuki (Kadis Dikbud), Afrineldi (Kadis Parpora), dan Dede Pramayoza (Kurator Galanggang Arang).

“Melalui musyawarah ini berbagai persoalan diharapkan dapat dicarikan jalan keluar secara bersama untuk menjamin terjadinya pelestarian, pembinaan, dan pengembangan serta pemanfaatan objek pemajuan kebudayaan (OPK) di Sijunjung,” terang Dede.

Pada sore harinya, kegiatan dilanjutkan dengan Lokakarya seni pertunjukan mengambil tema: “Warisan Dunia WTBOS Sebagai Sumber Penciptaan Karya Seni Pertunjukan Baru Berbasis Tradisi Sijunjung.” Lokakarya ini mempertemukan kelompok-kelompok kesenian di kabupaten Sijunjung dengan pelaku kesenian modern dan kontemporer, yakni Yola Yulfianti (Institut Kesenian Jakarta/IKJ, Indonesia) dan Claudia Bosse (Translokal Performative Akademy/TPA, Austria).

“Dari lokakarya ini diharapkan akan terbuka berbagai kemungkinan pengembangan kesenian tradisi di Sijunjung,” kata Dede.

Kegiatan puncak adalah pertunjukan dari berbagai kelompok atau sanggar kesenian tradisi Sijunjung, yang sekaligus menjadi penutupan rangkaian Galanggang Arang di Kabupaten Sijunjung.

Kegiatan Galanggang Arang #5 Sijunjung ini merupakan bagian dari rangkaian Galanggang Arang yang sebelumnya digelar di Padang, Solok, Sawahlunto, dan Padang Pariaman.

Galanggang Arang merupakan kegiatan aktivasi terhadap Warisan Budaya Dunia WTBOS, yang dikoordinir oleh Direktorat Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan (PPK), Direktorat Jenderal Kebudayaan. Kegiatan ini sekaligus adalah wujud kolaborasi Direktorat Jenderal Kebudayaan dengan 8 pemerintah kota dan kabupaten, Pemprov Sumatera Barat, Direktorat Jenderal Perkeretaapian, PT KAI, PT Bukit Asam, dan PT Pelindo. (SSC/Thendra/*)

Sosialisasi program jaminan sosial BPJS ketenagakerjaan Bersama anggota Komisi IX DPR RI, Darul Siska

MC SIJUNJUNG – Kepala ketanakerjaan cabang Solok, Maulana Anshari Siregar menyebut bahwa seluruh masyarakat kabupaten Sijunjung sudah 35 persen yang telah mendaftar BPJS Ketenagakerjaan.

Hal itu ia sampaikan saat sosialisasi BPJS Ketenagakerjaan yang digelar oleh anggota Komisi IX DPR RI, Darul Siska bersama BPJS ketenagakerjaan kantor cabang Solok.

Sosialisasi program jaminan sosial BPJS ketenagakerjaan dilaksanakan di Gedung Pancasila Muaro Sijunjung, Rabu (24/7/2024).

Dijelaskannya, BPJS memiliki dua jenis yaitu BPJS kesehatan dan BPJS ketenagakerjaan.

“Sudah ada 70 orang meninggal dunia yang telah mendapatkan uang santunan, walaupun santunan tersebut tidak dapat membayar nyawa kita akan tetapi uang santunan tersebut dapat dipakai oleh keluarga yang ditinggalkan” katanya.

Dikatakannya, Pemkab Sijunjung merupakan pemda pertama di Provinsi Sumatera Barat yang melindungi pekerja kategori rentan atas risiko kecelakaan kerja, penyakit akibat kerja dan kematian sejak Maret 2022 yang lalu.

Bupati Sijunjung, Benny Dwifa Yuswir saat menghadiri sosialisasi itu menyampaikan berbagai macam manfaat bagi penerima program BPJS tersebut.

“Tak hanya sekolah gratis yang telah diterapkan di Kabupaten Sijunjung tapi bagi anak yang ditinggalkan penerima BPJS juga mendapatkan beasiswa,” terangnya.

Lanjutnya BPJS ini menjadi program terfavorit, pemerintah sudah menyiapkan satu ruangan khusus pengguna BPJS ketenagakerjaan yang terdapat di RSUD Ahmad Syafii Maarif, Tanah Badantuang.

Sementara itu, Darul Siska menjelaskan BPJS kesehatan ini wajib baik dari lahir hingga meninggal dunia, bagi yang tidak mampu membayar BPJS dapat mendaftar DTKS ke kantor wali masing-masing.

Dikatakannya, BPJS ketenagakerjaan telah menerapkan semua bidang pekerjaan sejak tahun 2022.

Usia kerja yang akan mendapatkan jaminan BPJS ketanakerjaan yaitu angka kerja sampai 40 tahun dengan usia kerja mulai dari 18 sampai 60 tahun.(Noven)

Biological Site Kopi Solok Ambah Memperkaya Khazanah Geopark Silokek

MC SIJUNJUNG – Sebanyak 35 orang pemuda menyaksikan proses pembuatan  kopi, mulai dari memanen hingga pengemasan produk pada Rabu, 24 Juli 2024 di Nagari Solok Ambah, Sijunjung.

Ke-35 orang tersebut adalah gabungan dari Masyarakat Sadar Wisata (MASATA), Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis), Global Youth Forum (GYF), mahasiswa UNP, siswa SMPN 32 Sijunjung serta pemandu dari Badan Pengelola (BP) Geopark Silokek.

Kehadiran rombongan di Nagari Solok Ambah adalah dalam rangka menyaksikan dari dekat proses produksi kopi hingga siap untuk diseduh yang melibatkan masyarakat dan memang itulah sumber perekonomian masyarakat setempat.

Mengunjungi Kelompoktani Jaya Abadi yang juga memperoleh mesin pengolahan kopi dari BKSDA Sumbar beberapa tahun lalu, kian membuat  Kopi Solok Ambah semakin populer dikalangan penikmat  kopi.

“Disini kita bisa menyaksikan budidaya kopi, bagaimana cara memetik, menyangrai, menggiling hingga cara menyeduhnya menjadi segelas kopi yang nikmat,” tutur Ketua Harian BP  Geopark Silokek Ridwan.

Acara bertajuk Experience Tourism Kopi Solok Ambah, adalah bagian dari situs biologi yang terdapat di Geopark Silokek.

Pariwisata pengalaman (Experience tourism) sudah menjadi tren baru dikalangan wisatawan, baik lokal maupun mancanegara.

Adanya perpaduan keindahan alam, budidaya kopi, kearifan budaya lokal di Nagalau Pakaulan, ditambah sajian nikmat minum segelas kopi, kalau sanggup boleh juga satu teko, kemudian ada pula produk olahan untuk dijadikan oleh-oleh adalah paket komplit mengunjungi  Geopark Silokek.

(Noven/AG)

Sosialisasi BPJS Ketenagakerjaan, Bupati Sijunjung: Banyak Manfaat Bagi Penerimanya

MC Sijunjung – Anggota Komisi IX DPR RI, Darul Siska bersama BPJS ketenagakerjaan kantor cabang Solok, Sumatera Barat mensosialisasikan program jaminan sosial BPJS ketenagakerjaan kepada masyarakat Kabupaten Sijunjung.

Sosialisasi program jaminan sosial BPJS ketenagakerjaan dilaksanakan di Gedung Pancasila Muaro Sijunjung, Rabu (24/7/224).

Dalam sambutan kepala ketanakerjaan cabang Solok, Maulana Siregar menyampaikan bahwa seluruh masyarakat kabupaten Sijunjung sudah 35% yang telah mendaftar BPJS Ketenagakerjaan.

Terdapat dua jenis BPJS yaitu BPJS kesehatan dan BPJS ketenagakerjaan.

“Sudah ada 70 orang meninggal dunia yang telah mendapatkan uang santunan, walaupun santunan tersebut tidak dapat membayar nyawa kita akan tetapi uang santunan tersebut dapat dipakai oleh keluarga yang ditinggalkan” ujarnya.

Bupati Sijunjung, Benny Dwifa Yuswir menyampaikan berbagai macam manfaat bagi penerima program BPJS tersebut.

“Tak hanya Sekolah gratis yang telah diterapkan di Kabupaten Sijunjung tapi bagi anak yang ditinggalkan penerima BPJS juga mendapatkan beasiswa,” terangnya.

Lanjut Benny, Pemerintah Kabupaten Sijunjung juga mendukung program rumah tahfidz di sekolah yang terdapat di Kabupaten Sijunjung sudah ada 40 sekolah yang sudah menerapkan rumah tahfidz.

“Kalau sudah ada anak yang hafal 30 juz sampai SMA akan kita berangkatkan umroh, untuk memotivasi anak-anak kita” ujarnya.

BPJS ini menjadi program terfavorit pemerintah sudah menyiapkan satu ruangan khusus pengguna BPJS ketenagakerjaan yang terdapat di RSUD Ahmad Syafii Maarif, Tanah Badantuang.

Sementara itu, Darul Siska menjelaskan  BPJS kesehatan ini wajib ikut serta baik dari lahir hingga meninggal dunia bagi yang tidak mampu membayar BPJS dapat mendaftar DTKS ke kantor wali masing-masing.

Dikatakannya, BPJS ketenagakerjaan telah menerapkan semua bidang pekerjaan sejak tahun 2022.

Usia kerja yang akan mendapatkan jaminan BPJS ketanakerjaan yaitu angka kerja sampai 40 tahun dengan usia kerja mulai dari 18 sampai 60 tahun.(Annisa)

Jumat Mendatang, Galanggang Arang Akan Diadakan Di Kabupaten Sijunjung

0

MC Sijunjung – Dalam rangka merawat dan menghidupkan nilai budaya dari Warisan Tambang Batubara Ombilin Sawahlunto (WTBOS) Sumatera Barat, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riser dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Direktorat Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan, Direktorat Jenderal Kebudayaan bekerja sama dengan Pemerintah Daerah di Sumatera Barat akan menyelenggarakan Galanggang Arang #5 di Kabupaten Sijunjung.

Kegiatan itu akan digelar pada 26-27 Juli 2024 tersebar di Stasiun Padang Sibusuk, Stasiun Muaro (Logas), Gedung Joeang 45, Balairuang Lansek Manih, dan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Muaro Sijunjung.

Saat ditemui, Kurator PIC Galanggang Arang, Dede Pramayoza menyebut Galanggang Arang #5 Sijunjung itu dipusatkan di Nagari Muaro dan Nagari Padang Sibusuak. Pada tahun sebelumnya kegiatan tersebut dilaksanakan di Nagari Durian Gadang.

Stasiun Padang Sibusuk dan Stasiun Muaro bersama dengan Situs Lokomotif Uap dan Kuburan De Greeve di Nagari Durian Gadang, tentunya merupakan situs-situs yang tidak bisa dilepaskan dari narasi besar WTBOS di Kabupaten Sijunjung.

“Sebagai suatu tinggalan kolonial, berbagai situs WTBOS di Sijunjung diyakini menyimpan banyak kisah sejarah, yang di satu sisi mencerminkan penderitaan dan penindasan yang dialami oleh masyarakat Sijunjung, namun di sisi yang lain adalah penanda penting dari pertemuan masyarakat Sijunjung dengan dunia baru atau dunia modern,” ujarnya, Kamis (25/7/2024) di Muaro Sijunjung.

Semua itu, kata Dede, tersimpan dalam memori kolektif atau kumpulan ingatan dan pengalaman bersama masyarakat Sijunjung, diyakini sebagai bagian penting dari identitas kolektif sekaligus sumber solidaritas masyarakat Sijunjung.

“Memori kolektif atas WTBOS itu diharapkan dapat menjadi sumber inspirasi bagi penciptaan produk-produk kreatif dan ekspresi budaya di masa kini. Juga memperkaya ekspresi dari kesenian tradisional yang tumbuh di nagari-nagari di Sijunjung. Tentunya terkait erat dengan budaya, adat istiadat, dan kehidupan sehari-hari masyarakat Sijunjung,” ungkapnya.

Lebih lanjut Dede mengatakan apalagi mengingat bahwa sanggar-sanggar seni dan komunitas budaya Sijunjung kini selain memainkan reportoar-reportoar tradisi, juga mulai mengembangkan berbagai bentuk kesenian tradisi modern yang diistilahkan dengan karya kreasi.

“Diharapkan berbagai bentuk dan corak kesenian dan ekspresi budaya dalam ekosistem kebudayaan Sijunjung dapat diperkaya dengan narasi WTBOS melalui kegiatan Galanggang Arang ini,” tukasnya. (*)