Kamis, September 18, 2025
Beranda blog Halaman 2

Diskominfo Sijunjung Gelar Rapat Penyusunan Peraturan Bupati tentang Sistem Manajemen Keamanan Informasi

0

Diskominfo Sijunjung – Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Sijunjung menggelar rapat pembahasan penyusunan Peraturan Bupati (Perbup) tentang Sistem Manajemen Keamanan Informasi (SMKI), Selasa (26/8/2025). Kegiatan ini berlangsung di Media Center Diskominfo Kabupaten Sijunjung.

Rapat tersebut dihadiri oleh jajaran pejabat dan staf Diskominfo serta melibatkan sejumlah pihak terkait yang memiliki peran strategis dalam pengelolaan dan perlindungan informasi di lingkungan Pemerintah Kabupaten Sijunjung.

Kepala Diskominfo Kabupaten Sijunjung dalam kesempatan itu menyampaikan bahwa penyusunan Perbup SMKI menjadi langkah penting dalam memperkuat keamanan data dan informasi pemerintah daerah, sekaligus mendukung tata kelola pemerintahan berbasis elektronik yang lebih aman dan terpercaya.

“Melalui Perbup ini, kita ingin memastikan bahwa pengelolaan informasi di lingkungan Pemkab Sijunjung berjalan dengan standar keamanan yang jelas, terukur, dan sesuai regulasi,” ujarnya.

Dalam rapat, peserta membahas berbagai aspek teknis dan substansi yang akan diatur dalam Perbup, mulai dari kebijakan umum, prosedur pengamanan data, hingga mekanisme pengawasan dan evaluasi. Hasil pembahasan ini akan menjadi bahan penyusunan draf Perbup yang nantinya diajukan kepada Bupati Sijunjung untuk disahkan.

Dengan adanya Peraturan Bupati tentang SMKI, diharapkan Pemkab Sijunjung mampu meningkatkan kepercayaan publik terhadap layanan pemerintah, melindungi data penting, serta mencegah potensi ancaman siber yang kian berkembang. (Windra)

MoU Pemkab Sijunjung & Kampung Inggris Alinia: Strategi Persiapkan Generasi Unggul di Era Global

0

Pada hari Selasa (26/08/2025) di Balairung Lansek Manih Kantor Bupati Sijunjung, diadakan acara Penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara Pemerintah Kabupaten Sijunjung dengan Kampung Inggris Alinia. Penandatanganan MoU diwakili oleh Bupati Sijunjung Benny Dwifa Yuswir dan Ketua Dewan Pembina Kampung Inggris Alinia Drs. H. Marlis, MM, C. Med. 

Acara ini turut dihadiri oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sijunjung Puji Basuki, SP., MMA, Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sijunjung Usman Gumanti, S.Pd., MM, Pengawas Sekolah, serta Kepala Sekolah SD dan SMP se-Kabupaten Sijunjung.

Kampung Inggris Alinia adalah Kampung Inggris yang berada dikawasan yang diberi nama Alinia Village. Alinia Village merupakan sebuah kawasan yang memiliki luas kurang lebih 4 ha berlokasi Nagari Sitiung, Kecamatan Sitiung, Kabupaten Dharmasraya dan merupakan bagian dari Kawasan Alinia Park & Resort. Kampung Inggris Alinia hadir sebagai pusat pembelajaran Bahasa Inggris yang profesional dan revolusioner dengan mengadaptasi metode serta materi khas Kampung Inggris Pare yang berada di Kediri, Jawa Timur. 

Dalam sambutannya, Bupati Sijunjung menyampaikan bahwa dalam kondisi global dan kecanggihan teknologi informasi, kemampuan berbahasa Inggris sangat dibutuhkan.

“Kita melihat tantangan anak-anak sekarang berbeda, persaingan sudah global dan akan berinteraksi dengan orang asing dari berbagai negara. Bahasa Inggris sudah menjadi bahasa internasional yang wajib dikuasai.” Ujarnya 

“Mudah-mudahan dengan adanya kerjasama ini menjadi satu jalan baik dalam mempersiapkan generasi penerus, dan SDM yang mumpuni, yang bisa berkomunikasi baik dengan seluruh elemen khususnya berbagai negara yang menjadi tantangan global saat ini.” Harapnya.

Kampung Inggris Alinia sudah bekerjasama dengan berbagai instansi dan pemerintah daerah, seperti Fakultas Bahasa dan Seni UNP, Fakultas Ilmu Budaya UNAND, Basic English Course (BEC), Pemerintah Daerah Dharmasraya, Pemerintah Daerah Sijunjung serta Pemerintah Daerah lainnya.

Ketua Pembina Yayasan Alinia Entrepreneur Indonesia mengatakan Program ini bertujuan untuk menyediakan lingkungan belajar bahasa Inggris yang intensif dan terstruktur bagi masyarakat setempat.

“Kampung Inggris ini menawarkan program pembelajaran bahasa Inggris dengan metode yang telah terbukti efektif di Kampung Inggris Pare.  Program ini mencakup berbagai pilihan kelas, mulai dari kelas mingguan hingga program intensif bulanan, dengan kisaran biaya yang kompetitif.” jelasnya.

Acara penandatanganan MoU antara Pemerintah Kabupaten Sijunjung dan Kampung Inggris Alinia  menandai langkah penting dalam peningkatan kualitas pendidikan, khususnya kemampuan berbahasa Inggris bagi generasi muda. Kerjasama ini diharapkan dapat memperkuat SDM Sijunjung agar mampu menghadapi tantangan global melalui penguasaan bahasa internasional. Kehadiran Kampung Inggris Alinia menjadi peluang strategis dalam mencetak generasi yang kompetitif, berwawasan internasional, dan siap bersaing di era digital. (@millenia_aa)

Muatan Lokal Berbasis Geopark : Strategi Melestarikan Warisan Alam dan Budaya melalui Seminar Nasional Menuju UNESCO Global Geopark

0

Diskominfo Sijunjung – Pada hari Senin (25/08/2025) , diadakan Seminar Nasional hari kedua mengenai penyusunan kurikulum muatan lokal berbasis Geopark yang dihadirkan oleh Bupati Sijunjung, Benny Dwifa Yuswir. Moderator Sekretariat Daerah sekaligus GM. Geopark Ranah Minang Silokek Dr. Zefnihan, AP,MSi , beserta narasumbernya yaitu Dr. Kastorius Sinaga , Prof. Dt. Ibrahim Komoo dan Togu Pardede, ST. MIDS. Seminar Nasional ini juga mengundang Kepala sekolah beserta guru dari berbagai sekolah di Sijunjung.

Dalam sambutannya, Bupati Sijunjung mengingatkan Geopark sebagai warisan geologi berstandar Internasional dan menyampaikan wujud terima kasihnya kepada seluruh stakeholder terkait dan masyarakat Sijunjung yang telah mampu bersaing masuk dalam UNESCO Global Geopark.

“Dari bentuk Geopark kita sendiri sudah mencerminkan Sijunjung dan sangat cocok dengan karakteristik kabupaten Sijunjung. Geopark ini tidak hanya menjadi aset geologi, tetapi juga merepresentasikan budaya, sejarah, dan nilai-nilai lokal yang melekat pada masyarakat Sijunjung. Dengan demikian, pengembangan geopark Sijunjung diharapkan dapat berjalan selaras dengan visi pembangunan daerah, yang berfokus pada pelestarian alam dan pemberdayaan masyarakat lokal.” ucapnya

Tak lupa pula setelah sambutan dari Bapak Bupati Sijunjung selesai, sebagai bentuk apresiasi atas kehadiran para narasumber ternama. Diserahkannya cinderamata berupa kain khas Sijunjung langsung secara simbolis oleh Bupati Sijunjung.

 Acara dilanjutkan dengan awal pemaparan seminar diberikan kepada Wakil Presiden Global Geopark Network (GGN), Prof. Dt. Ibrahim Komoo, beliau juga bisa dikatakan sebagai paling banyak menilai. Pada Seminar Materi yang beliau bawakan ialah mengenai Geopark Nasional menuju UNESCO Global Geopark.

“Saya paparkan peta geopark di West Sumatera, dapat kita lihat begitu besar sekali rencana pembangunannya. Geopark di Sumatera Barat memegang peranan krusial dalam rencana pembangunan daerah, dengan potensi besar untuk dikembangkan lebih lanjut. Geopark ini merupakan wilayah yang kaya akan situs dan lanskap geologi dengan nilai penting secara internasional dan nasional, menjadikannya aset berharga yang perlu dikelola secara terencana dan berkelanjutan.” ujarnya. 

Terdapat 3 (tiga) Filosofi Geopark yaitu Economic Development, Heritage Conservation dan Community Development. Geopark memberikan manfaat bagi masyarakat tanpa merusak kelestarian alam dan budaya, mampu menjaga serta melestarikan budaya, alam, geologi dan juga dapat memdayakan masyarakat lokal agar berperan aktif di kawasan geopark.

Kemudian, Materi seminar dipaparkan oleh Direktur Sumber Daya Energi, Mineral dan Pertambangan Kementerian PPN/Bappenas, Togu Pardede, ST. MIDS. Materi Seminar dari beliau berjudul Integrasi Geopark dalam Kurikulum Muatan Lokal. Materi ini membahas tentang memahami bagaimana strategi Geopark sebagai infrastruktur agar dapat mencapai syarat penilaian dalam UNESCO Global Geopark.

“Kita akan membicarakan apa keunggulan geologi itu lebih spesifik lagi sehingga kita dapat betul-betul menyadari betapa geopark adalah sesuatu yang luar biasa. pemahaman mendalam tentang keunggulan geologi adalah kunci utama untuk mengembangkan geopark sebagai infrastruktur pariwisata yang edukatif dan berkelanjutan, serta mempromosikan warisan alam Indonesia di mata dunia.” katanya.

Integrasi Geopark dalam muatan lokal adalah investasi pendidikan jangka panjang bagi sekolah-sekolah karena strategi ini tidak hanya mendidik siswa dalam akademik tetapi juga dalam peduli terhadap lingkungan, cinta budaya serta secara ekonomi. 

Narasumber terakhir, Staf Khusus Menteri dalam Negeri Bidang Politik dan Media, Dr. Kastorius Sinaga, Memaparkan materi utama mengenai penyusunan kurikulum muatan lokal berbasis Geopark. Ia menekankan pentingnya Integrasi Geopark dalam kurikulum muatan lokal, intensitas Geopark sebagai tingkat keterlibatan, Pemanfaatan dan pengelolaan Geopark dalam berbagai bidang, terutama pendidikan, konservasiii, pariwisata serta pembangunan masyarakat.

“Salah satu tujuan intansi pendidikan diundang juga agar dapat memberikan pemahaman kepada para siswa mengenai Geopark karena ini juga melibatkan pendidikan.” Ucapnya

Usai ketiga narasumber menyampaikan materinya, acara dilanjutkan dengan sesi tanya jawab. Pertanyaan dari Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan terkait dengan badan pengelolaan tidak hanya untuk Geopark, Bagaimana regulasi tata kelola atau pemilihan badan pengelolanya?

Narasumber Togu Pardede menjawab “Pemilihan dan pembentukan badan pengelolaan Geopark contohnya dibentuk tim persiapan untuk kajian awal mulai peta potensi dan dokumen pengusulan Geopark serta badan pengelolaan idealnya berbentuk kelembagaan resmi yang diakui Pemerintah dan dapat menyalurkan suara ke Internasional.

Dengan berakhirnya seluruh rangkaian pemaparan materi dari tiga narasumber, seminar nasional ini diharapkan mampu membuka wawasan para peserta mengenai pentingnya memahami Geopark dan bagi Sijunjung diharapkan gagasan muatan lokal berbasis Geopark dapat diimplementasikan di sekolah – sekolah sehingga berdampak nyata bagi pembangunan berkelanjutan di Kabupaten Sijunjung. (@ca_sabrinaaa)

Dirjen DPKSK Kementerian Kebudayaan Kunjungi Perkampungan Adat Sijunjung, Apresiasi Kearifan Lokal dan Potensi Wisata

0

Dalam rangka pelaksanaan kegiatan We Are Site Manager (WASM), sebuah simposium internasional yang diselenggarakan pada 23 hingga 28 Agustus 2025. Perkampungan Adat Nagari Sijunjung mendapat kunjungan dari Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia, yakni Direktur Jenderal Diplomasi, Promosi dan Kerja Sama Kebudayaan (Dirjen DPKSK) Endah Tjahjani Dwirini Retno Astuti. Dalam kegiatan ini, turut hadir Bupati Sijunjung Benny Dwifa Yuswir, Ketua DPRD Sijunjung, Kepala Kejaksaan Negeri Sijunjung, Komandan Kodim 0310/SS, Kapolres Sijunjung, Para Kepala OPD dan unsur Forkopimda.

Acara dimulai dengan penyambutan Dirjen DPKSK beserta rombongan dengan Tari Pasambahan, kemudian diarahkan menuju Rumah Gadang Perkampungan Adat. Acara dilanjutkan dengan makan siang bajamba (makan siang bersama dalam satu wadah) bersama peserta simposium yang berasal dari berbagai negara.

Saat diwawancarai, Dirjen DPKSK menyampaikan menyampaikan harapannya mengenai potensi-potensi budaya yang ada di Sijunjung.

“Kami Kementerian Kebudayaan berharapnya ini bukan hanya sekedar museum untuk orang berkunjung dan berwisata, atau untuk sekedar berselfie, tetapi juga untuk pembelajaran. Jadi banyak yang bisa dipelajari oleh generasi sekarang maupun kedepan. Bukan saja mengenai ritual, masyarakat, dan tradisi, tetapi juga mengenai lingkungan alam dan juga geoastronomi. Sumatera Barat, khususnya Sijunjung sangat kaya dengan potensi potensi tersebut.” Ujarnya.

Sementara itu, Bupati Sijunjung juga menyampaikan harapannya bahwa Sijunjung dapat menjadi role model dengan adanya Perkampungan Adat. Karena di Sijunjung banyak budaya yang menyelamatkan kehidupan dan keberlangsungan dari penduduk.

“Disini ada toboh kongsi, setiap tahun makan daging, kearifan lokal yang kami rasa satu lembaga keuangan tanpa badan hukum yang tiap tahun tutup buku dan seluruhnya memenuhi dari kebutuhan masyarakat. Baik itu meninggal, bikin rumah, dan lain sebagainya. Mudah-mudahan jadi kekayaan budaya Minangkabau yang terus lestari.” Harapnya.

“Apalagi Sijunjung, Insyaallah akan mewakili Indonesia untuk dinilai Aspiring UNESCO Global Geopark. Mudah-mudahan ini jalan baik bagi Pemerintah Daerah untuk melestarikan budaya, menjaga keaarifan lokal dan menjadi identitas yang membedakan dan mejadi lompatan untuk pembangunan disini.” Sambungnya.

Setelah makan siang bajamba di Rumah Gadang Perkampungan Adat, acara dilanjutkan meninjau Cagar Budaya Surau Simauang dan melihat koleksi manuskrip kuno Surau Simauang. (@millenia_aa)

Menuju UNESCO: Dinas Dikbud Gelar Seminar Nasional Kurikulum Muatan Lokal Berbasis Geopark

0

Dalam rangka mendukung program pembangunan Geopark Ranah Minang Silokek di Kab. Sijunjung, pada Sabtu (23/08/25) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Sijunjung menggelar Seminar Nasional bertema “Penyusunan Kurikulum Muatan Lokal Berbasis Geopark”. Acara Seminar ini dihadiri oleh Kepala OPD dan diikuti oleh Kepala Sekolah dan Guru se-Kab. Sijunjung.

Acara dibuka dengan sambutan dari Sekretaris Daerah sekaligus GM Geopark Ranah Minang Silokek, DR. Zefnihan, Ap. M.Si, beliau berharap, dengan adanya seminar ini, maka proses persiapan Geopark Ranah Minang Silokek menuju UNESCO Global Geopark semakin maksimal.

“Salah satu unsur yang cukup efektif dalam memastikan dan memasyarakatkan serta menginformasikan kemanfaatan Geopark ini kepada masyarakat adalah sekolah. Dengan jumlah sekolah di seluruh kabupaten ada hampir 300 sekolah dan 10.000 murid, kita mulai berdayakan program Geopark go to school dan alhamdulillah secara masif masyarakat sudah mengetahui apa itu Geopark dan kebermanfaatannya, dengan adanya muatan lokal berbasis geopark ke depan, semoga semakin memaksimalkan tujuan Geopark Ranah Minang Silokek menuju UNESCO” ungkapnya. 

Pada Seminar hari pertama, terdapat tiga narasumber hebat yang kompeten di bidangnya, Pertama, Dekan Fakultas Teknik Geologi Universitas Padjadjaran Prof. Ir. Mega Fatimah Rosana, M.Sc, Ph.D, Kedua Kepala Pusat Riset dan Sumber Daya Geologi, DR. Eng. Iwan Setiawan, ST, MT serta pemateri dan negeri Jiran Prof. DR. Norzaini Azman dari Universitas Kebangsaan Malaysia (UKM). Moderator pada Seminar kali ini adalah Peneliti Ahli Utama PRSD BRIN, Hanang Samodra.

“Ketika ingin mengimplentasikan kurikulum muatan lokal berbasis Geopark, hendaknya pastikan bahwa project Geopark ini bukan hanya project 1-2 tahun, tetapi merupakan project berkelanjutan bahkan masuk ke dalam strategi pembangunan daerah, seperti yang telah dilakukan oleh Kab. Sijunjung.” Ujar Prof Mega dalam pemaparan materinya.

Selaras dengan hal itu, pemateri ke-2, Kepala Pusat Riset dan Sumber Daya Geologi, Dr. Eng. Iwan mengatakan bahwa meningkatkan kualitas pengelolaan dan pelestarian melalui platform riset kolaboratif penting dilakukan.

“Kolaborasi riset geodiversitas penting untuk pengelolaan geoheritage dan geopark untuk meningkatkan kualitas pengelolaan dan pelestarian serta mengembangkan ekonomi lokal berbasis Geopark, kolaborasi ini dilakukan antara akademisi, pemerintah dan masyarakat melalui manajemen talenta BRIN, sejalan dengan itu maka penyusunan kurikulum lokal berbasis Geopark pada sekolah dasar dan menengah dapat terlaksana.”

Sebagai materi penutup, Prof. Norzaini dari Universitas Kebangkitan Malaysia, menyatakan bahwa pendidikan adalah sebagian penting dari falsafah Geopark.

“Pendidikan tentang geopark dapat diterapkan pada semua aktivitas, baik geotourism maupun edutourism, meningkatkan partisipasi aktif masyarakat dalam lingkungan geopark, kemudian fokus kepada pemeliharaan warisan dan kelestarian alam sekitar serta kesadaran semua pihak diperlukan untuk memahami dan menguasai pengetahuan tentang geopark agar memberikan informasi dengan maksimal.”

Selain pemaparan materi, dalam Seminar Nasional kali ini juga dilakukan penyerahan Komitmen Hibah dari Yayasan Keanekaragaman Hayati (Kehati) ke Bank Sampah Berkah dalam rangka “Pengelolaan Sampah di Geosite Geopark Ranah Minang Silokek Sijunjung” sebesar 100.000.000 (Seratus Juta Rupiah).

“Melestarikan alam kita, termasuk geopark mulai dari landscape, bebatuan, tebing sungai dan keanekaragaman hayatinya merupakan tugas kita semua, termasuk menjadikan Geopark sebagai kawasan bersih dari sampah. Untuk itu kami dari Yayasan Kehati sangat bahagia bisa ambil bagian dari proses Geopark Ranah Minang Silokek menuju UNESCO Global Geopark, bersama kita wujudkan Sijunjung yang lebih hijau dan sejahtera.” Ujar Direktur Eksekutif Yayasan Kehati, Riki Frindos. ( @naulimaa)

Partisipasi LPPL Radio Lansek Manih dalam kegiatan CERDIG Batch 9 dari Kominfo Jatim

0

Pada hari Kamis (21/08/2025) melalui Zoom, Dinas Kominfo Provinsi Jawa Timur menggelar Webinar Series CERDIG (Cerdas Digital) dengan Mengusung tema “Transformasi LPPL dalam ekosistem Komunikasi Publik Digital: Dari On-Air ke Online”. Kegiatan ini dibuka oleh Kepala Bidang (Kabid) Informasi dan Komunikasi Publik Putut Darmawan mewakili Kadis Kominfo Jawa Timur, selanjutnya sambutan dari Wakil Sekretaris Jenderal Indonesia Persada.ID, Rita Zoelkarnaen. 

Peserta pada webinar kali ini adalah Lembaga Penyiaran Publik Lokal (LPPL) dari berbagai daerah di Indonesia. Penyampaian Materi pada webinar kali ini yaitu Pakar Komunikasi Pelayanan Publik Algooth Putranto, dan Pakar Media Relations, Arief Sitohang.

“Transformasi ini penting dilakukan oleh LPPL karena saat ini dinamika media bergeser cepat ke arah digital sehingga LPPL yang berperan strategis dalam informasi dan edukasi publik juga menjaga identitas budaya serta menyediakan hiburan dituntut mengikuti perkembangan zaman karena saat ini audiens mengakses informasi via internet dan media sosial.” Ujar Pakar Komunikasi Pelayanan Publik tersebut.

Dalam materinya beliau menyampaikan bahwa saat ini tantangan LPPL adalah pola konsumsi media yang mulai bergeser dari on-air ke online, kompetisi ketat dengan media digital komersial, tuntutan tinggi akan transparansi dan kecepatan informasi serta pentingnya partisipasi publik dalam komunikasi modern. Selain itu LPPL juga diharapkan bisa menjadi garda terdepan pemberantasan berita hoaks yang beredar di lingkungan sekitar Lembaga Penyiaran.

Selanjutnya, Pakar Media Relations Arief Sitohang menjabarkan dalam materinya bahwa transformasi On Air ke Online dengan menggunakan media digital tanpa batas diantaranya Streaming Radio berbasis internet, Media sosial (Youtube, Facebook, Instagram, Tiktok, X) Podcast & konten video on-demand, interaksi langsung (live chat, komentar, polling) serta distribusi lintas platform tanpa batas wilayah.

“Transformasi menggunakan media digital membuka beragam manfaat baru, seperti kolaborasi & partisipasi publik seperti kerjasama dengan komunitas lokal, KIM, UMKM dan kreator konten juga membangun user generated content (UCG) yang memperkaya program, Interaktivitas & engagement diantaranya membuka ruang dialog publik melalui fitur interaktif, menggunakan analytics untuk memahami audiens dan preferensi konten serta monetisasi dan keberlanjutan dengan tetap menjaga prinsip sebagai lembaga publik yang netral dan informatif.” ucapnya.

Program kegiatan Manajemen Komunikasi Publik Jawa Timur ini ditutup dengan sesi tanya jawab antara peserta para anggota LPPL dan pemateri, acara ini juga dihadiri oleh Staf Khusus bidang Strategis Komunikasi Kementerian Komunikasi dan Digital, Rudi Sutanto. (Nadia)

Sanggar Pusako Panai Bawa Sijunjung Mendunia: Tarian Minangkabau Pukau Audiens di India

0

Mumbai, India – Sanggar Pusako Panai dari Sijunjung, Sumatera Barat, berhasil memukau publik di India dengan penampilan tarian tradisional Minangkabau yang memukau. Berbekal rekomendasi kuat, sanggar ini mendapat kehormatan untuk memperkenalkan kekayaan budaya Minang, khususnya Sijunjung, dalam serangkaian acara bergengsi di Mumbai dan Pune.

Keberhasilan Sanggar Pusako Panai tidak lepas dari kesuksesan penampilan mereka tahun lalu di Bangkok, Thailand. Video penampilan tersebut berhasil menarik perhatian dan mendapat kurasi langsung dari Konsul Jenderal di KJRI Mumbai, Bapak Edy Wardoyo. Peran Ibu Dian Hayati Syamsuir dari KJRI Mumbai & Bapak Reza Rahaldo dari Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah III menjadi jembatan penting yang memfasilitasi rekomendasi ini.

Selama kunjungannya, Sanggar Pusako Panai menampilkan tiga tarian andalannya: Tari Pasambahan, Tari Salam Bajawek jo Rapa’i, dan Tari Piriang Dantiang rang mudo.

  • Hari Pertama (19 Agustus 2025): Rombongan tampil di Symbiosis International University di Kota Pune, yang berjarak 3,5 jam dari Mumbai. Tiga tarian utama sukses dibawakan dengan penuh semangat.
  • Hari Kedua (20 Agustus 2025): Penampilan berlanjut di Somaiya Vidyavihar University di Kota Mumbai, di mana dua tarian kembali disajikan kepada para hadirin.
  • Malam Puncak (20 Agustus 2025): Sanggar Pusako Panai turut memeriahkan acara puncak Jakarta – Mumbai (JaMu) di ICM Chamber of Industry Commerce, Mumbai.

Salah satu penari yang menarik perhatian adalah Adeeba Alhusna Abeia, putri tercinta dari Bupati Sijunjung, Bapak Benny Dwifa Yuswir dan Ketua TP-PKK sekaligus Ketua Dekranasda Kabupaten Sijunjung, Ibu Nedia Fitri Benny Dwifa yang ikut ambil bagian dalam setiap penampilan. Kehadiran dan dukungan luar biasa juga datang dari Ibu Nedia yang turut mendampingi rombongan dan menghadiri acara sebagai tamu kehormatan.

Dipimpin oleh Edo Novriadi, seorang Guru Seni Budaya di MTsN 3 Sijunjung, Sanggar Pusako Panai berhasil menunjukkan kualitas yang luar biasa. Tim penari yang solid terdiri dari Arman Rahman Hasan (Guru Seni Budaya SMP 24 Sijunjung), Aisha Rivana (mahasiswa UNP), Nova Nursafitri (mahasiswa UT), Rizqia Azzhara dan Suci Oktaviani (siswa SMA 2 Sijunjung), serta Viola Cantika (siswa SMP 1 Sijunjung). Kolaborasi ini membuktikan bahwa seni budaya Sijunjung memiliki potensi besar untuk dikenal dan dihargai di kancah internasional. (Bayu)

Meriahkan HUT RI Ke-80, Pemkab Sijunjung Gelar Senam Bersama Dalam Gerakan Pengendalian Penyakit Prioritas

0

MC SIJUNJUNG – Fokus pada kesehatan masyarakat, Bupati Sijunjung Benny Dwifa Yuswir dukung kegiatan Gerakan Pengendalian Penyakit Prioritas.

Gerakan tersebut diisi dengan senam sehat yang dilaksanakan di Ruang Terbuka Hijau (RTH) Muaro, Rabu (20/8/25).

Kegiatan itu turut hadir Wakil Bupati Sijunjung, Iraddatillah, Unsur Forkopimda, Ketua Pengadilan Agama Sijunjung, Ketua Pengadilan Negeri Muaro.

Kemudian, hadir juga Ketua GOW Kabupaten Sijunjung, Sekretaris Daerah Dr. Zefnihan, Asisten, Staf Ahli, Kepala OPD, Camat serta masyarakat.

Dalam arahannya, Bupati Benny Dwifa mengapresiasi atas terselenggaranya kegiatan ini sebagai wujud peran, serta dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Kabupaten Sijunjung.

Oleh sebab itu, Bupati mengajak masyarakat untuk bersama-sama meningkatkan kesadaran dan berperan aktif menjaga kesehatan, melalui pola hidup sehat dan pemeriksaan rutin guna mendeteksi penyakit sejak tahap awal.

“Masyarakat perlu mengadopsi perilaku hidup sehat, seperti menerapkan pola makan seimbang, rutin berolahraga, serta menghindari konsumsi berlebih gula, garam, dan lemak. Selain itu, deteksi dini melalui pemeriksaan kesehatan secara rutin juga sangat penting,” ucapnya.

Sementara, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sijunjung, Harry Oscar Hidayat menyebut kesehatan masyarakat merupakan faktor fundamental dalam mewujutkan sumber daya manusia yang unggul, produktif, dan berdaya saing.

“Oleh karena itu, sebagai bentuk upaya kesehatan produktif dan preventiv, serta dalam angka memperingati HUT ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia. Melalui Dinas Kesehatan, kita menyelengarakan kegiatan senam bersama dalam gerakan pengendalian penyakit prioritas,” tuturnya.

Dikatakan Harry, momen ini dipilih sebagai sarana strategis untuk mengajak masyarakat membudayakan  perilaku sehat, aktif bergerak, menjaga pola makan berimbang, serta melalukan deteksi dini terhadap penyakit menular maupun tidak menular.

“Selain sebagai media edukasi kesehatan, kegiatan ini juga menjadi wahana untuk membangun kebersamaan , menumbuhkan semangat nasionalisme, dan memperkuat kesadaran kolektif masyarakat dalam mewujutkan derajat kesehatan yang lebih baik,” tukasnya. (Dicko)

Pemkab Sijunjung Tindaklanjuti Hasil Evaluasi Gubernur terhadap Rancangan Akhir RPJMD 2025–2029

0

Diskominfo Sijunjung – Pemerintah Kabupaten Sijunjung melalui Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) menindak lanjuti hasil evaluasi Gubernur Sumatera Barat terhadap Rancangan Akhir Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sijunjung Tahun 2025–2029, Selasa (19/08/2025).

Kepala Bappeda Kabupaten Sijunjung, Khamsiardi, menyampaikan bahwa evaluasi yang diberikan Gubernur memuat sejumlah catatan strategis, di antaranya terkait penyelarasan program pembangunan daerah dengan RPJMD Provinsi Sumatera Barat dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN).

“Pertumbuhan ekonomi Sijunjung sempat naik menjadi 5,3 persen pada 2021 pasca pandemi, namun kembali turun ke angka 4,73 persen di 2024. Karena itu, RPJMD 2025–2029 difokuskan pada penguatan ketahanan ekonomi, peningkatan daya saing, serta pemulihan sektor strategis,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala BKAD Kabupaten Sijunjung, Defri Antoni, menyoroti kondisi transfer keuangan daerah yang masih menghadapi tantangan signifikan.

“Jika kita bandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, kondisi transfer keuangan daerah menghadapi tantangan yang cukup signifikan. Namun, sebagaimana disampaikan Presiden Prabowo dalam sidang paripurna di DPRD, APBN tetap disusun dengan optimisme di tengah ketidakpastian global. Hal ini menjadi dorongan bagi pemerintah daerah dan dunia usaha untuk tetap optimis menghadapi hambatan yang ada,” jelasnya.

Sekretaris Daerah Kabupaten Sijunjung, Dr. Zefnihan, menegaskan bahwa RPJMD memiliki sifat yang mengikat dan wajib dilaksanakan.

“RPJMD Kabupaten Sijunjung bersifat imperatif dan wajib dituangkan dalam Peraturan Daerah. Artinya, sifatnya mengikat dan memaksa untuk dilaksanakan. Berdasarkan proyeksi, pertumbuhan ekonomi daerah diperkirakan bergerak dari 4,22 persen pada 2024–2025, naik menjadi 5,67 persen pada 2027, dan meningkat lagi hingga 6,82 persen pada 2028,” ujar Sekda Kabupaten Sijunjung.

Dalam kesempatan yang sama, Bupati Sijunjung, Benny Dwifa Yuswir, menekankan pentingnya komunikasi dan kerja sama lintas sektor agar pelaksanaan pembangunan berjalan efektif.

“Beberapa usaha sudah kita bangun, meski ada yang berhasil maupun gagal. Namun ke depan akan ada rapat-rapat khusus untuk mempercepat langkah kita. Saat ini kita menyiapkan dokumen yang akan dikirim ke KMTI, sebelum nantinya diteruskan ke UNESCO di Paris. Jangan sampai muncul masalah hanya karena kurang komunikasi. Kita harus ingat, kita punya kawan-kawan yang selalu siap bekerja sama. Jalin komunikasi dengan baik, karena kita tidak berjalan sendiri. Selesaikan program dengan koordinasi yang kuat. Satu hal penting, komunikasi antar kita jangan sampai terputus, agar setiap potensi persoalan dapat segera ditangani. Kami tidak ingin ada saling menyalahkan, justru mari kita kuatkan kerja sama. Kami berharap seluruh pihak di masing-masing sektor dapat menyampaikan masukan, agar kita bisa menyamakan persepsi dan memberikan yang terbaik.” ungkapnya.

Rancangan Akhir RPJMD Kabupaten Sijunjung 2025–2029 sendiri memuat arah kebijakan pembangunan yang difokuskan pada peningkatan kualitas sumber daya manusia, penguatan ekonomi berbasis potensi lokal, pembangunan infrastruktur yang merata, tata kelola pemerintahan yang transparan, serta pelestarian lingkungan hidup dan pembangunan berkelanjutan.

Dengan adanya tindak lanjut ini, Pemerintah Kabupaten Sijunjung berharap RPJMD 2025–2029 dapat menjadi pedoman pembangunan lima tahun ke depan yang terukur, berkesinambungan, serta mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara adil dan merata. (Dina/Wilda)

Semarak Pawai Adat Nagari Sijunjung, Memamerkan Tradisi Leluhur Yang Tetap Terjaga

0

Pada Senin (18/08/2025), di depan Perumda Air Minum Tirta Sanjung Buana sampai di depan Ruang Terbuka Hijau (RTH). Sijunjung bersatu dalam irama adat dan budaya yang digambarkan oleh acara pawai alegoris dan budaya. Pawai adat nagari Sijunjung ini menjadi cermin cinta kita pada tanah Minang.

Acara Pawai adat ini dihadiri langsung oleh Bupati Sijunjung, Benny Dwifa Yuswir, S.STP beserta Wakil Bupati, Iraddatillah, S.Pt, Anggota DPRD, Unsur Forkopimda, Setdakab, Ketua GOW bersama ketua organisasi wanita lainnya, Kepala OPD, Instansi Vertikal, BUMN, BUMD dan Undangan Lainnya.

Pawai Alegoris dan Budaya diikuti oleh para pelajar mulai dari Paud/TK , SD, SMP dan SMA, serta Bundo Kanduang Se-Kabupaten Sijunjung. Pada pawai tahun ini jumlah peserta dibatasi. Di masing-masing kecamatan sudah di diskusikan bahwa yang menghadiri hanya beberapa sekolah, sehingga jumlah peserta secara keseluruhan kurang lebih sekitar 90 kontingen. Sementara itu, untuk Nagari diwakili oleh Bundo Kanduang yang berjumlah sekitar 60 kontingen dari Nagari. Sedangkan untuk OPD sudah 2 tahun tidak dilibatkan, baik untuk pawai pembangunan maupun pawai alegoris. Hal ini dikarenakan pertimbangan target pawai yang hanya untuk anak-anak sekolah.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Puji Basuki, SP.M. MA, saat diwawancarai oleh tim LPPL Radio Lansek Manih menyampaikan harapannya terhadap acara pawai hari ini.

“Mudah-mudahan dengan pawai ini, banyak budaya-budaya masyarakat yang sebelumnya tidak kita ketahui akan ditampilkan pada saat pawai.” Harapnya.

Kemudian, tim LPPL Radio Lansek Manih juga mewawancarai Ketua Bundo Kanduang, Ibu Gusmanidar.

“Pawai budaya yang kami tampilkan adalah pawai adat Salingkah Nagari di setiap Nagari Sijunjung dan kami Bundo Kanduang adalah tempat bagi seluruh perempuan Minang yang ada di Kabupaten Sijunjung. Tak lupa juga mari kita sama-sama mempertahankan adat yang berada di Nagari Sijunjung. ” Ujarnya. 

Ketua Bundo Kanduang Sijunjung juga tak lupa mengucapkan HUT Ke-80 Republik Indonesia sembari melanjutkan wawancaranya.

“Untuk meramaikan dan memperingati kemerdekaan Indonesia ini, kami mengisi dengan seluruh Bundo Kanduang yang mempunyai peran penting baik dalam kehidupan keluarga maupun kehidupan bermasyarakat untuk masyarakat Sijunjung mengikuti acara pawai ini.” Jelasnya.

Dari wawancara yang telah dilakukan dengan Ketua Bundo Kanduang, dapat disimpulkan bahwa Bundo Kanduang yang ada di setiap Nagari Sijunjung kurang lebih 1.200 orang yang berperan penting sebagai contoh penampilan budaya setiap nagari untuk menjaga adat Salingkah Nagari. Pada Pawai ini yang berkesan adalah penampilan Bundo Kanduang dari IV Nagari yang menampilkan adat Salingkah Nagari “Pulang Manta Sari Patih” dari rumah mertua mempelai laki-laki sebagai bentuk memperlihatkan manjalang mintuo (Mengunjungi Mertua).

Terakhir, Ketua Bundo Kanduang menyampaikan harapan kedepannya untuk para Bundo Kanduang di Kabupaten Sijunjung.

“Mari kita pertahankan adat kita yang sudah ada yaitu adat basandi syarak, syarak basandi kitabullah. Berikanlah contoh pada generasi selanjutnya untuk berperan sebagai perempuan dan ibu.” tambahnya.

Melalui gelaran pawai adat ini, Kabupaten Sijunjung kembali menegaskan komitmennya dalam menjaga serta melestarikan kekayaan tradisi dan budaya daerah Minangkabau. Diharapkan dari acara ini dapat menumbuhkan rasa bangga terhadap warisan budaya Minangkabau. (Anissa)