Diskominfo Sijunjung – Pemerintah Kabupaten Sijunjung melalui Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) menindak lanjuti hasil evaluasi Gubernur Sumatera Barat terhadap Rancangan Akhir Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sijunjung Tahun 2025–2029, Selasa (19/08/2025).
Kepala Bappeda Kabupaten Sijunjung, Khamsiardi, menyampaikan bahwa evaluasi yang diberikan Gubernur memuat sejumlah catatan strategis, di antaranya terkait penyelarasan program pembangunan daerah dengan RPJMD Provinsi Sumatera Barat dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN).
“Pertumbuhan ekonomi Sijunjung sempat naik menjadi 5,3 persen pada 2021 pasca pandemi, namun kembali turun ke angka 4,73 persen di 2024. Karena itu, RPJMD 2025–2029 difokuskan pada penguatan ketahanan ekonomi, peningkatan daya saing, serta pemulihan sektor strategis,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala BKAD Kabupaten Sijunjung, Defri Antoni, menyoroti kondisi transfer keuangan daerah yang masih menghadapi tantangan signifikan.
“Jika kita bandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, kondisi transfer keuangan daerah menghadapi tantangan yang cukup signifikan. Namun, sebagaimana disampaikan Presiden Prabowo dalam sidang paripurna di DPRD, APBN tetap disusun dengan optimisme di tengah ketidakpastian global. Hal ini menjadi dorongan bagi pemerintah daerah dan dunia usaha untuk tetap optimis menghadapi hambatan yang ada,” jelasnya.
Sekretaris Daerah Kabupaten Sijunjung, Dr. Zefnihan, menegaskan bahwa RPJMD memiliki sifat yang mengikat dan wajib dilaksanakan.
“RPJMD Kabupaten Sijunjung bersifat imperatif dan wajib dituangkan dalam Peraturan Daerah. Artinya, sifatnya mengikat dan memaksa untuk dilaksanakan. Berdasarkan proyeksi, pertumbuhan ekonomi daerah diperkirakan bergerak dari 4,22 persen pada 2024–2025, naik menjadi 5,67 persen pada 2027, dan meningkat lagi hingga 6,82 persen pada 2028,” ujar Sekda Kabupaten Sijunjung.
Dalam kesempatan yang sama, Bupati Sijunjung, Benny Dwifa Yuswir, menekankan pentingnya komunikasi dan kerja sama lintas sektor agar pelaksanaan pembangunan berjalan efektif.
“Beberapa usaha sudah kita bangun, meski ada yang berhasil maupun gagal. Namun ke depan akan ada rapat-rapat khusus untuk mempercepat langkah kita. Saat ini kita menyiapkan dokumen yang akan dikirim ke KMTI, sebelum nantinya diteruskan ke UNESCO di Paris. Jangan sampai muncul masalah hanya karena kurang komunikasi. Kita harus ingat, kita punya kawan-kawan yang selalu siap bekerja sama. Jalin komunikasi dengan baik, karena kita tidak berjalan sendiri. Selesaikan program dengan koordinasi yang kuat. Satu hal penting, komunikasi antar kita jangan sampai terputus, agar setiap potensi persoalan dapat segera ditangani. Kami tidak ingin ada saling menyalahkan, justru mari kita kuatkan kerja sama. Kami berharap seluruh pihak di masing-masing sektor dapat menyampaikan masukan, agar kita bisa menyamakan persepsi dan memberikan yang terbaik.” ungkapnya.
Rancangan Akhir RPJMD Kabupaten Sijunjung 2025–2029 sendiri memuat arah kebijakan pembangunan yang difokuskan pada peningkatan kualitas sumber daya manusia, penguatan ekonomi berbasis potensi lokal, pembangunan infrastruktur yang merata, tata kelola pemerintahan yang transparan, serta pelestarian lingkungan hidup dan pembangunan berkelanjutan.
Dengan adanya tindak lanjut ini, Pemerintah Kabupaten Sijunjung berharap RPJMD 2025–2029 dapat menjadi pedoman pembangunan lima tahun ke depan yang terukur, berkesinambungan, serta mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara adil dan merata. (Dina/Wilda)