Pada hari Kamis (21/08/2025) melalui Zoom, Dinas Kominfo Provinsi Jawa Timur menggelar Webinar Series CERDIG (Cerdas Digital) dengan Mengusung tema “Transformasi LPPL dalam ekosistem Komunikasi Publik Digital: Dari On-Air ke Online”. Kegiatan ini dibuka oleh Kepala Bidang (Kabid) Informasi dan Komunikasi Publik Putut Darmawan mewakili Kadis Kominfo Jawa Timur, selanjutnya sambutan dari Wakil Sekretaris Jenderal Indonesia Persada.ID, Rita Zoelkarnaen.
Peserta pada webinar kali ini adalah Lembaga Penyiaran Publik Lokal (LPPL) dari berbagai daerah di Indonesia. Penyampaian Materi pada webinar kali ini yaitu Pakar Komunikasi Pelayanan Publik Algooth Putranto, dan Pakar Media Relations, Arief Sitohang.
“Transformasi ini penting dilakukan oleh LPPL karena saat ini dinamika media bergeser cepat ke arah digital sehingga LPPL yang berperan strategis dalam informasi dan edukasi publik juga menjaga identitas budaya serta menyediakan hiburan dituntut mengikuti perkembangan zaman karena saat ini audiens mengakses informasi via internet dan media sosial.” Ujar Pakar Komunikasi Pelayanan Publik tersebut.
Dalam materinya beliau menyampaikan bahwa saat ini tantangan LPPL adalah pola konsumsi media yang mulai bergeser dari on-air ke online, kompetisi ketat dengan media digital komersial, tuntutan tinggi akan transparansi dan kecepatan informasi serta pentingnya partisipasi publik dalam komunikasi modern. Selain itu LPPL juga diharapkan bisa menjadi garda terdepan pemberantasan berita hoaks yang beredar di lingkungan sekitar Lembaga Penyiaran.
Selanjutnya, Pakar Media Relations Arief Sitohang menjabarkan dalam materinya bahwa transformasi On Air ke Online dengan menggunakan media digital tanpa batas diantaranya Streaming Radio berbasis internet, Media sosial (Youtube, Facebook, Instagram, Tiktok, X) Podcast & konten video on-demand, interaksi langsung (live chat, komentar, polling) serta distribusi lintas platform tanpa batas wilayah.
“Transformasi menggunakan media digital membuka beragam manfaat baru, seperti kolaborasi & partisipasi publik seperti kerjasama dengan komunitas lokal, KIM, UMKM dan kreator konten juga membangun user generated content (UCG) yang memperkaya program, Interaktivitas & engagement diantaranya membuka ruang dialog publik melalui fitur interaktif, menggunakan analytics untuk memahami audiens dan preferensi konten serta monetisasi dan keberlanjutan dengan tetap menjaga prinsip sebagai lembaga publik yang netral dan informatif.” ucapnya.
Program kegiatan Manajemen Komunikasi Publik Jawa Timur ini ditutup dengan sesi tanya jawab antara peserta para anggota LPPL dan pemateri, acara ini juga dihadiri oleh Staf Khusus bidang Strategis Komunikasi Kementerian Komunikasi dan Digital, Rudi Sutanto. (Nadia)