KAUA DI MUARO TAKUNG SUKSES DAN MERIAH
Sebagai ujud syukur atas rezki dan nikmat yang diterima, sekaligus berdoa dan bermohon kepada Allah SWT agar hidup rukun, damai dan tentram, masyarakat Nagari Muaro Takung, Kecamatan Kamang Baru, Kabupaten Sijunjung satiok duo tahun masuak katigo bakaua adat, di Tompat Makam Palo Koto.
Kaua yang dilaksanakan Minggu (7/5), tidak hanya diikuti puluhan ninik mamak, alim ulama, cerdik pandai dan bundo kanduang serta sekitar seribu masyarakat, tapi juga dihadiri Bupati H.Yuswir Arifin Datuak Indo Marajo bersama Wakil Bupati H. Arrival Boy, Dandim 0310/SSD Letkol Inf. Irvan Yusri, anggota DPRD Kabupaten Sijunjung, para kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD), ketua tim penggerak PKK Ny. Hj. En Yuswir Arifin beserta anggota, Muspika dan walinagari se-Kecamatan Kamang Baru.
Disamping itu juga hadir Wakil Bupati Dharmasraya, Amrizal serta Tuanku Sati Rajo Pulau Punjung dan ketua Lembaga Kerapatan Adat Alam Minangkabau (LKAAM) Kabupaten Sijunjung H. Epi Radisman Dt. Panduko Alam.
Tidak tanggung-tanggung, guna sukses dan meriahnya acara yang digelar, masyarakat Muaro Takung menyemblih lima ekor keRbau jantan besar untuak makan basamo sambiah duduak baselo di lokasi bakaua.
Sementara nasi dan air minum serta makanan ringan, bahkan lemang berhias kertas dan bunga berwarna warni sebagai oleh-oleh untuk tamu, dibawa oleh bundo kanduang dan PKK, sehingga kaua yang dilaksanakan lebih besar dari alek nagari. Bahkan anak-anak malagak jo baju hari rayo.
Menurut Walinagari Muaro Takung, H. Iswandi, “satiok duo tahun masuak katigo, kami selalu melaksanakan kaua adat, di Tompat Makam Palo Koto ko”.
Disamping sebagai ujud syukur atas rezki dan nikmat yang diterima, sekaligus berdoa dan bermohon kepada Allah SWT agar hidup rukun, damai dan tentram, bakaua yang dilaksanakan juga untuk mempererat hubungan kekeluargaan dan silaturrahim serta menghabisi kesalahan dan kekilafan yang mungkin terjadi.
“Selain itu, pelaksanaan bakaua adat juga bukti nyata terjalin serta terciptanya kebersamaan dan kesepakatan di Nagari Muaro Takung,” jelas Iswadi diamini seluruh yang hadir.
Dalam kapasitasnya sebagai bupati, Yuswir Arifin mengucapkan terima kasih kepada seluruh masyarakat Muaro Takung yang rutin melaksanakan kaua adat satiok duo tahun masuak katigo, dengan harapan kekompakan yang terjalin erat tidak hanya untuk bakaua, tapi dijadikan modal dasar untuk memacu pembangunan nagari yang bermuara kepada peningkatan ekonomi dan kesejahtraan rakyat.
Sedangkan dalam kapasitasnya selaku ninik mamak Muaro Takung, Yuswir Arifin Datuak Indo Marajo berharap kepada seluruh unsur masyarakat setempat supaya tidak hanya menikmati acara seremonial bakaua adat yang berlangsung sukses dan meriah, tapi hayati tujuan sesungguhnya dari bakaua adat itu.
Sebagaimana dikatakan walinagari, disamping sebagai ujud syukur atas rezki dan nikmat yang diterima, sekaligus berdoa dan bermohon kepada Allah SWT agar hidup rukun, damai dan tentram, bakaua yang dilaksanakan juga untuk mempererat hubungan kekeluargaan dan silaturrahim.
Arti sesungguhnya, bumi sanang padi manjadi, padi masak jaguang maupiah, taranak bakambangbiak, rayaik aman santoso. Ka bukik samo mandaki, ka lurah samo manurun. Barek samo dipikuah, ringan samo dijinjiang.
“Justru itu, kepada segenap lapisan masyarakat saya berharap jangan hanya menikmati acara seremonial bakaua adat yang sukses dan meriah ini, tapi hayati tujuan sesungguhnya dari bakaua adat,” harap Yuswir Arifin. –nas@sijunjung.go.id