Muaro, MC Sijunjung – Dinas Perdagangan Perindustrian Koperasi Usaha Kecil dan Menengah (Dagperinkop UKM) Kabupaten Sijunjung menggelar pelatihan diversifikasi anyaman pangan, yang berlangsung selama 5 hari, dari tanggal 29 April-3 Mei 2019 di Wisma Keluarga Muaro dengan jumlah peserta sebanyak 13 orang pengrajin. Hal ini disampaikan Kadis Dagperinkop UKM, Yulizar kepada MC Sijunjung, Jumat (3/5/19).
Nagari Padang Laweh merupakan nagari yang memiliki potensi sumber daya alam berupa pandan. Pandan diolah masyarakat dalam bentuk kerajinan anyaman. Kerajinan anyaman pandan ini sudah dilakukan masyarakat secara turun temurun lebih kurang 30 tahun yang lalu diolah oleh kaum perempuan setempat dalam bentuk Lapiak (tikar) saja.
” Untuk itu melalui Dinas Dagperinkop UKM kami mengadakan pelatihan agar masyarakat mampu melakukan diversifikasi anyaman pandan,” ujarnya.
” Pada awalnya pandan dianyam hanya menjadi sebuah lapiak, dengan pelatihan ini anyaman pandan diubah bentuk kreasi dan inovasi yang dinamakan diversifikasi. Salah satunya dengan membuat souvenir,” lanjutnya.
” Nantinya kerajinan anyaman pandan juga akan ditambahkan tulisan pada hasil produksinya, seperti pada pembuatan kotak tissue akan ditambahkan tulisan Geopark Sijunjung atau Perkampungan Adat,” tambahnya.
” Selanjutnya akan dibuat souvenir seperti gantungan kunci, kipas, tas, tempat kain tenun, sandal, tempat air mineral, dan lain-lain. Yang nantinya dapat dijadikan oleh-oleh bagi yang berkunjung ke Kabupaten Sijunjung,” sebutnya.
Ia berharap hasil produksi anyaman pandan dapat menjadi nilai tambah untuk peningkatan ekonomi keluarga.
” Dan juga hasil produksi kerajinan anyaman pandan ini diharapkan mampu menembus pasar,” harapnya. (Dewi/MC Sijunjung)@sijunjung.go.id
