Jumat, April 19, 2024

BERSYUKURLAH KEHADIRAT ALLAH SWT

Dalam ceramah Ramadhan, di Masjid Amalia Pamuatan, Kecamatan Kupitan, Kabupaten Sijunjung, Rabu (30/5) malam, ustad H. Syarif mengajak jemaah masjid bersyukur kehadirat Allah SWT, karena masih diberi kesempatan melaksanakan ibadah di Bulan Ramadhan 1439H yang suci dan mulia ini.

 

“Kita pantas dan harus bersyukur kehadirat Allah SWT, karena masih diberi kesempatan melaksanakan ibadah di Bulan Ramadhan 1439 H yang suci dan mulia ini. Banyak kaum muslimin yang tidak sempat lagi, karena sebelum Ramadhan 1439 datang sudah dipanggil oleh Yang Maha Kuasa. Justru itu, kita yang masih diberi kesempatan, harus mensyukurinya,” imbau ustad Syarif kepada jemaah Amalia.

 

“Sebagai wujud dari rasa syukur kehadirat Allah SWT, laksanakan ibadah puasa sebaik dan sesempurna mungkin, karena tahun depan belum tentu kita akan bertemu dengan bulan keberuntungan ini,” tambah Syarif.

 

Selain bulan keberuntungan, Ramadhan juga sarat dengan kebaikan, karenanya juga disebut bulan penuh rahmat dan berkah. Karena itu, pergunakanlah kesempatan yang hanya datang sekali setahun ini.  Baik untuk mohon ampun terhadap Allah SWT atas dosa dan kesalahan yang diperbuat,  maupun untuk berbuat amal kebajikan sebanyak-banyaknya.  

 

Disamping menunaikan ibadah puasa di siang hari serta mendirikan Shalat Tarweh dan Witir berjemaah pada malam hari, ustad juga mengimbau jemaah Masjid Jamik supaya mengerjakan ibadah sunat seperti  bersitadarus mengumandangkan ayat suci Al Quran serta mendirikan Shalat Tahjud di tengah malam dan Shalat Duha pada pagi hari.

 

Sebagaimana diketahui, selain penuh rahmat dan berkah, Ramadhan juga bulan pengampunan dan pembakar dosa. Kesempatan bagi kaum muslimin dan muslimat untuk tafakur  menginsafi kelalaian, kekilafan, kekeliruan dan kesalahan.

 

Karena  itu, selagi Allah SWT memberi kesempatan, pergunakalah dengan sebaik-baiknya, supaya ke depan kehidupan bisa dihadapi dengan kebersihan hati, jiwa dan pikiran. Mulailah hidup baru setelah Ramadhan, petik hikmah yang terkandung dalam bulan yang agung dan mulia ini  untuk mengintrofeksi diri, lakukan perubahan ke arah yang lebih baik.

 

“Jangan begitu Ramadhan berlalu kita kembali berbuat dosa dan kesalahan. Jangan seperti kerbau, meski diri sudah bersih, bila bertemu dengan kubangan langsung mencebur dan berlunau kembali. Tapi jadilah seperti seekor belut, kendati hidup di lumpur dan di lunau, namun dirinya tetap bersih,” pesan ustad Syarif. nas@sijunjung.go.id

Related Articles

- Kepala Daerah -spot_img

Latest Articles