Rabu, April 24, 2024

BERSIHKAN HATI DENGAN RAMADHAN

Bupati Yuswir Arifin dan Wakil Bupati Arrival Boy mengimbau serta berharap kepada pegawai dan masyarakat Kabupaten Sijunjung memanfaatkan Ramadhan 1437 H untuk membersihkan hati, jiwa dan pikiran, karena sebagai insan lemah tahun depan belum tentu akan bertemu dengan bulan yang penuh berkah dan rahmat ini.

“Bila kita tidak salah hitung, 1 Ramadhan 1437 H jatuh pada Senin (6/6) mendatang. Justru itu, mumpung masih ada kesempatan, kami berharap kepada seluruh pegawai dan masyarakat memanfaatkan bulan Ramadhan ini untuk membersihkan hati, jiwa dan pikiran, karena tahun depan belum tentu kita akan bertemu dengan bulan yang suci dan mulia ini,” kata  Yuswir Arifin dan Arrival Boy, di Kantor Bupati, Rabu (1/6).

Sebagaimana diketahui, selain penuh rahmat dan berkah, Ramadhan juga bulan pengampunan dan pembakar dosa. Kesempatan bagi kaum muslimin dan muslimat untuk tafakur  menginsafi kelalaian, kekilafan, kekeliruan dan kesalahan.

Karena  itu, selagi Allah SWT memberi kesempatan, pergunakalah dengan sebaik-baiknya, supaya ke depan tugas dan tanggungjawab yang diemban bisa dilaksanakan dengan kebersihan hati, jiwa dan pikiran.

Mulailah hidup baru setelah Ramadhan, petik hikmah yang terkandung dalam bulan yang agung dan mulia ini  untuk mengintrofeksi diri, lakukan perubahan ke arah yang lebih baik, karena sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain, kata kedua pemimpin itu.

Disamping memanfaatkan untuk membersihkan hati, jiwa dan pikiran, kepada seluruh pegawai  dan masyarakat Kabupaten Sijunjung bupati juga berharap menjadikan momentum Ramadhan untuk menghadapi hidup dan kehidupan.

Puasa adalah melatih diri untuk lebih sabar, tawaqal dan kanaa dalam hidup.  Makanya laksanakan dengan sungguh-sungguh dan penuh perhitungan. Ambil hikmahnya, jadikan modal untuk menghadapi tantangan yang semakin hari semakin berat dan kompleks.

Dalam kondisi ekonomi yang kurang menguntungkan, masyarakat dan pegawai hendaknya berupaya menjadikan momentum Ramadhan untuk modal dasar dalam mengarungi hidup dan kehidupan. Jangan memaksakan kehendak dan memperturutkan hawa nafsu.

Jika kehendak atau hawa nafsu yang diperturutkan, pada akhirnya akan berdampak buruk terhadap diri dan keluarga, karena untuk memenuhi tuntutan yang tidak terukur, tidak tertutup kemungkinan terjadinya sesuatu yang seharusnya tidak terjadi. Misalnya mengutang atau menjual dan menggadaikan barang yang dimiliki.

“Bila ini yang terjadi, tentunya kita akan menghadapi persoalan baru. Utang harus dibayar, gadaian harus ditebus. Untuk itu hadapilah kehidupan ini sesuai kemampuan. Jan minta angok kalua badan,” imbau bupati.

Dalam kesempatan itu, bupati dan Wabup beserta keluarga mohon maaf kepada seluruh Aparatur Sipil Negara  (ASN) dan  masyarakat.

“Tolong selipkan permintaan maaf kami sekeluarga kepada seluruh ASN dan masyarakat, karena selaku manusia biasa, tentunya kami tidak luput dari kekilafan dan kesalahan, baik disengaja maupun tidak. Dengan adanya kita saling bermaafan, mudah-mudahan amal ibadah yang kita perbuat dalam bulan Ramadhan, diterima oleh Allah SWT,” harap Yuswir Arifin dan Arrival Boy. –nas@sijunjung.go.id

Related Articles

- Kepala Daerah -spot_img

Latest Articles