Rabu, April 24, 2024

BAPPPEDA GELAR SOSIALISASI DAN WORKSHOP TENTANG GEOSPASIAL

Sebanyak 35 dari perwakilan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) se kabupaten Sijunjung melaksanakan sosialisasi dan workshop Pembangunan Simpul Jaringan Geospasial Kabupaten Sijunjung,yang diselenggarankan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan pembangunan Daerah (BAPPPEDA) di hotel Daima Padang, Selasa (6/6). Sosialisasi tersebut dilaksanakan selama tiga hari dan dibuka oleh kepala Badan Penelitian dan Pengembangan pembangunan Daerah (BAPPPEDA)  Febrizal Ansory,SH

Untuk kelancaran kegiatan tersebut, Bapppeda mendatangkan  nara sumber diantaranya kepala Bidang Kelembagaan dan simpul jariangan pusat standarisasi dan kelembagaan  Informasi geospasial Badan Informasi Geospasial (BIG) Aris Haryanto, Staf BIG Asep Syofyan, Pusat pengembangan Infrastruktur Data Spasial Universitas Gajah Mada, Heri Sutanta, serta Dr.Diyono,ST,Mt.

Dalam sambutan, Febrizal mengatakan bahwa sosialisasi dan workshop sangat penting untuk pelaksanaan pembangunan di kabupaten Sijunjung. Terutama membuat satu jaringan  untuk memudah pemerintah dalam meningkatkan pembangunan, maupun untuk penanggulangan bencana alam, peningkatan pertaniang, pengembangan ekonomi masyarakat dan sebagainya.

“Dalam setiap tahapnya pelaksanaan pembangunan memerlukan data yang handal agar pembagunan yang dilaksanakan sesuai dengan tujuan dan sasaran yang di kehendaki,”tuturnya.

Untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan data dan informasi yang bersifat keruangan/spasial yang berperan untuk menampilkan informasi karakteristik area (fisik dan non fisik) yang akan menjadi tempat pembangunan tersebut.

Lebih jauh, Febrizal mengatakan, bahwa sosialisasi ini sangat penting untuk peningkatan pembangunan di Kabupaten Sijunjung. Sebab tujuan geospasial ini untuk menyamakan persepsi dalam satu lingkup di kabupaten Sijunjung. Apalagi kabupaten Sijunjung mempunyai dua Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) yaitu RDTR Tanjung Ampalu dan Kandang Baru.

“Selain itu, sosialisasi ini  juga berguna untuk peningkatan pariwisata, pengembangan ekonomi, pertanian, peternakan, perindustrian dan sebagainya,”tuturnya.

Aris Ariyanto, salah seorang nara sumber menyebutkan, dalam pelaksanaan pembangunan sering terjadi timpang tindih. Lantaran OPD mempunyai pemetaan suatu wilayah masing-masing. Sementara dalam pelaksanaan eksekusi pembangunan sering dilakukan salah satu OPD yang lain.

“Sebagai contoh, dalam pemetaan bencana banjir, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mempunya peta tersendiri, sementara untuk mengatasi bencana tersebut dilakukan oleh Dinas PU yang juga mempunyai pemetaan tersendiri, PU sebagai eksekusi dalam pembangunan sering mengalami kebingungan, lantaran Peta yang dibuat BPBD tidak sama dengan Peta yang ada di dinas PU,”tuturnya.

Ia menyebutkan, kadangkala dalam pemetaan tersebut daerah yang terparah terkena dampak bencana tersebut tidak masuk dalam peta. Atau malah sebalik, daerah yang tidak terkena dampak bencana masuk dalam pemetaan terkena dampak bencana tersebut.

Panitia pelaksanan, Kabid Fispra Bapppeda Ir.Eva Lina menyebutkan, bahwa kegiatan tersebut dilaksanakan selama tiga hari. Kegiatan tersebut dibuka oleh Kepala Bapppeda selasa (6/6) dan berakhir pada kamis (8/6) “dan peserta diberikan akomodasi dan konsumsi selama sosialisasi dan workshop berlansung,”ucapnya.-yan

Teks poto 1. Kepala Bapppeda Febrizal Ansory beserta panitia dan narasumber berfoto bersama dengan peserta Sosialisasi dan Workshop di hotel Daima, padang yan@sijunjung.go.id

Related Articles

- Kepala Daerah -spot_img

Latest Articles