Rabu, April 24, 2024

Balimau Membersihkan Diri

Sijunjung. MC. Sijunjung, – Ditinjau dari sudut agama, balimau hukumnya sunat. Artinya bila dikerjakan berpahala kalau ditinggalkan tidak berdosa dan juga tidak membatalkan puasa bila tidak dilakukan.

“Hanya saja lantaran sudah merupakan kebiasaan bagi orangtua kita dari zaman dulu, akhirnya menjadi tradisi. Tapi bagi orangtua kita, balimau tidak perlu pergi jauh-jauh seperti anak muda sekarang, cukup di tepian mandi atau di bak masjid, surau dan di bak mushalla, karena yang penting niat dan pelaksanaannya” kata H. Arahman, Kamis (2/5), di Muaro Sijunjung.

Kendati tradisi dan sunat hukumnya dalam Islam, tapi bagi kaum muslimin yang senantiasa mencari keredhaan Allah SWT, balimau dan membersihkan diri untuk memasuki Ramadhan, sudah merupakan tuntutan hati nurani yang dilandasi iman dan aqidah.

Disamping dilandasi niat untuk membersihkan diri, balimau yang dilakukan kaum muslimin sebelum memasuki Ramadhan, juga mengandung harapan supaya amal ibadah yang dikerjakan dalam bulan yang suci dan mulia itu, diterima Allah SWT.

Tapi balimau tradisi remaja yang disinyalir sebagai hura-hura dan memadu kasih, Arahman juga tidak membantah. Sebab balimau yang intinya membersihkan diri lahir dan batin, tidak perlu di danau dan di laut atau di pemandian objek wisata, cukup di rumah saja, asal airnya suci lagi mensucikan.

Jika balimau betul-betul didasari niat untuk membersihkan diri sebelum memasuki bulan suci Ramadhan, imbalannya tentu pahala. Tapi bila balimau dijadikan tameng untuk memadu kasih dan perbuatan yang bertentangan dengan agama, itu bukan membersihkan diri namanya, melainkan mengotori, tandas Arahman.

Apa lagi mandi di tempat yang ramai dengan pakaian minim dan ketat, perbuatan itu tidak saja bertentangan dengan agama, tapi juga haram hukumnya. Kendati tidak berpakaian minim, namun pakaian basah yang dikenakan sama saja dengan mempertontonkan aurat, karena lekuk-lekuk tubuh seorang wanita terlihat dengan jelas.

Justru itu, kepada para remaja Arahman berpesan, jika benar-benar ingin membersihkan diri untuk memasuki bulan suci Ramadhan 1440 H, tidak perlu balimau di danau dan di laut atau di pemandian objek wisata, tapi cukup di rumah atau di tepian mandi serta di bak masjid, surau dan di bak mushalla.

Jika balimau di pemandian objek wisata yang ramai pengunjung, dengan pakaian minim dan ketat, apa lagi bercampur aduknya wanita dan pria dalam satu kolam pemandian, itu bukan membersihkan diri namanya, tapi mengotori, karena di balik pakaian basah yang melekat tersimpan setumpuk dosa, tegas Arahman. –nas@sijunjung.go.id

Related Articles

- Kepala Daerah -spot_img

Latest Articles