Rabu, April 24, 2024

APEL BESAR KEBHINEKAAN SUKSES

Dipimpin Bupati Sijunjung H. Yuswir Arifin Datuak Indo Marajo, apel besar Kebhinekaan yang dilaksanakan  di halaman Kantor Bupati, Rabu (23/1), berlangsung tertib, lancar dan sukses.

Apel yang dimulai dengan pembacaan pernyataan dekralasi bersama oleh bupati dan diulangi seluruh peserta apel, dihadiri Wakil Bupati H. Arrival Boy, unsur Forkopinda, wakil ketua DPRD Walbardi, Sekdakab A.T. Rohendi, pejabat teras Pemkab, kepala SKPD, perwira Kodim dan Polres serta ketua berbagai organisasi wanita.

Peserta apel, pejabat dan pegawai yang berkantor di Muaro Sijunjung, anggota Kodim dan Polres serta siswa SLTA.

Dalam sambutannya bupati mengatakan, tercatat dalam perjalanan sejarah perjuangan kemerdekaan Bangsa Indonesia bahwa sesungguhnya Negara Indonesia terbentuk dari adanya keinginan luhur untuk mencapai tujuan bersama yang diikat erat dengan tali persatuan dan kesatuan.

Negara Indonesia terbentuk dari adanya kesadaran mengedepankan persatuan dan kesatuan di atas segala macam perbedaan yang ada dalam komponen bangsa.

Perbedaan keragaman suku bangsa dan budaya, perbedaan agama dan aneka aliran kepercayaan terhadap tuhan yang maha esa, perbedaan ras dan warna kulit serta bermacam-macam golongan dan kelompok yang berbeda, tidak menjadi penghalang bagi bangsa untuk membentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dalam satu kesatuan wilayah yang membentang dari Sabang sampai Merauke.

NKRI dapat terwujud karena adanya kesadaran untuk mengedepankan nilai persatuan dan kesatuan di atas segala bentuk perbedaan dalam komponen bangsa. Kesadaran persatuan dan kesatuan yang dibalut dalam semboyan Bhinneka Tunggal Ika, Tan Hana Dharma Mangrwa yang artinya berbeda-beda tetapi tetap satu jua, tak ada pengabdian yang mendua.

Semangat persatuan dan kesatuan dalam aneka ragam perbedaan yang terbersit dalam Sumpah Palapa Patih Gajah Mada, tersirat dalam nuansa Kebangkitan Nasional 20 Mei 1908, tersurat dalam Sumpah Pemda 28 Oktober 1928 dan terwujud dalam sebuah pernyataan Proklamasi Kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia 17 Agustus 1945, lambat laun mulai terasa terkikis oleh perjalanan waktu, seiring perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta derasnya arus globalisasi, ternyata memunculkan berbagai macam ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan terhadap kelangsungan hidup bernegara.

“Sebagai bagian dari komponen bangsa, tentunya kita tidak menghendaki terjadinya perpecahan dalam diri Bangsa dan Negara  Indonesia, karena kemerdekaan yang diraih Bangsa Indonesia merupakan hasil dari semangat persatuan dan kesatuan yang tinggi yang diamanahkan oleh para pendiri bangsa untuk terus dilestarikan.

Karena itu, sangat perlu bagi kita untuk kembali pada amanat semboyan Bhinneka Tunggal Ika, dengan memahami dan menghayati kandungan makna di dalamnya, sehingga terbit sebuah kesadaran untuk mengamalkan maknanya dalam kehidupan sehari-hari,” kata Bupati Yuswir Arifin.

Sebelum pelaksanaan apel, Bupati Yuswir Arifin menandatangani kesepahaman forum tiga pilar dengan Kapolres Sijunjung AKBP Dody Pribadi dan Dandim 0310 SSD. Mewakili nagari, kesepahaman forum tiga pilar juga ditandatangani Walinagari Timbulun, Yiprisal serta Babinkamtibmas dan Babinsa Nagari Timbulun, Brigadir Bobby Marzaini dan Peltu Saluddin.

Seusai upacara, bupati menyematkan lencana Satya Karya Dharma Bakti Pramuka kepada A.T. Rohendi, Yunani, Dafrizal dan Rosmanidar serta melepas kontingen Pramuka Kabupaten Sijunjung yang akan mengikuti Jambore Internasional Asia Pasifik di Malaysia dari 24 November sampai 2 Desember 2016. -nas

Related Articles

- Kepala Daerah -spot_img

Latest Articles