Tradisi Wirid Yasin Setiap Kamis Malam di Nagari Tanjung Gadang

MC Sijunjung- Tradisi adalah suatu kebiasaan yang dilakukan secara berulang-ulang di suatu desa/tempat dengan cara yang sama. Setiap daerah pasti memiliki potensi kearifan lokal tersendiri sebagai wujud dari kekayaan intelektual yang ditunjukkan melalui tradisi budaya masing-masing.

Salah satu bentuk dari potensi dari kearifan lokal itu adalah tradisi budaya agama. Salah satu bentuk kegiatan tradisi budaya agama adalah Wirid Yasinan.

Menurut Muhammad Idrus Ramli, Yasinan merupakan tradisi yang disunnahkan oleh Rasulullah dan para sahabtnya. Karena, didalamnya terdapat bacaan ayat-ayat Al-Qur’an, kalimat-kalimat tauhid, takbir, tahmid, sholawat yang di awali dengan membaca Surat Al-Fatihah.

Kemudian ditutup dengan doa yang pahalanya diniatkan untuk orang yang meninggal dunia. Nagari Tanjung Gadang, merupakan salah satu daerah yang berada di Kabupaten Sijunjung yang masih menjadikan kegiatan Wirid Yasinan ini sebagai tradisi budaya agama.

Dilihat dari segi keagamaan, masyarakat di Tanjung Gadang pada umumnya beragama Islam. Oleh karena itu, tradisi wirid yasinan ini masih dipegang oleh kalangan masyarakat Tanjung Gadang. Hal ini merupakan bagian dari karya cipta manusia yang wajib kita lestarikan.

Kegiatan Wirid Yasinan, terdiri dari ibu-ibu dan bapak-bapak bahkan ada juga dihadiri oleh pemuda/i, yang dilaksanakan setiap hari Kamis malam Jum’at dalam seminggu sekali.

Jamaah wirid yasinan ini dipimpin oleh salah satu tokoh yang telah warga pilih sebagai pemimpin wirid. Kegiatan diawali dengan membaca surat Yasin secara bersama-sama dan dilanjutkan dengan Doa selamat.

Dalam pelaksanaanya, kegiatan tradisi wirid yasinan ini biasanya dilakukan secara bergiliran sehingga warga satu dengan yang lain mendapatkan bagian sebagai tuan rumah dan kegiatan tradisi wirid yasinan ini merupakan ajang untuk menjalin ikatan religi maupun menjalin tali silaturahim yang sangat erat antar mayarakat.
Disamping itu juga, dengan adanya tradisi ini, masyarakat yang mengikutinya dapat merasakan dan tumbuh rasa empati dan simpatinya untuk ikut merasakan apa yang dirasakan oleh tuan rumah yang mengadakan acara Wirid Yasinan ini.

Setelah pembacaan surat Yasin dan doa sudah selesai, maka kita akan dipersilahkan untuk memakan hidangan, yang sudah disiapkan oleh tuan rumah tersebut.

Dalam mempersiapkan hidangan tersebut, para ibu-ibu dan bapak-bapak saling bantu membantu dalam menyajikan makanan yang telah dibiayai oleh tuan rumah yang memiliki hajat.

Oleh karena itu acara Yasinan sangat berpengaruh terhadap solidaritas masyarakat, karena saling membantu satu sama lain. ( Afifah Tulhadyah / KKN UNAND Nagari Tanjung Gadang Tahun 2023).