Sosialisasi program jaminan sosial BPJS ketenagakerjaan Bersama anggota Komisi IX DPR RI, Darul Siska

MC SIJUNJUNG – Kepala ketanakerjaan cabang Solok, Maulana Anshari Siregar menyebut bahwa seluruh masyarakat kabupaten Sijunjung sudah 35 persen yang telah mendaftar BPJS Ketenagakerjaan.

Hal itu ia sampaikan saat sosialisasi BPJS Ketenagakerjaan yang digelar oleh anggota Komisi IX DPR RI, Darul Siska bersama BPJS ketenagakerjaan kantor cabang Solok.

Sosialisasi program jaminan sosial BPJS ketenagakerjaan dilaksanakan di Gedung Pancasila Muaro Sijunjung, Rabu (24/7/2024).

Dijelaskannya, BPJS memiliki dua jenis yaitu BPJS kesehatan dan BPJS ketenagakerjaan.

“Sudah ada 70 orang meninggal dunia yang telah mendapatkan uang santunan, walaupun santunan tersebut tidak dapat membayar nyawa kita akan tetapi uang santunan tersebut dapat dipakai oleh keluarga yang ditinggalkan” katanya.

Dikatakannya, Pemkab Sijunjung merupakan pemda pertama di Provinsi Sumatera Barat yang melindungi pekerja kategori rentan atas risiko kecelakaan kerja, penyakit akibat kerja dan kematian sejak Maret 2022 yang lalu.

Bupati Sijunjung, Benny Dwifa Yuswir saat menghadiri sosialisasi itu menyampaikan berbagai macam manfaat bagi penerima program BPJS tersebut.

“Tak hanya sekolah gratis yang telah diterapkan di Kabupaten Sijunjung tapi bagi anak yang ditinggalkan penerima BPJS juga mendapatkan beasiswa,” terangnya.

Lanjutnya BPJS ini menjadi program terfavorit, pemerintah sudah menyiapkan satu ruangan khusus pengguna BPJS ketenagakerjaan yang terdapat di RSUD Ahmad Syafii Maarif, Tanah Badantuang.

Sementara itu, Darul Siska menjelaskan BPJS kesehatan ini wajib baik dari lahir hingga meninggal dunia, bagi yang tidak mampu membayar BPJS dapat mendaftar DTKS ke kantor wali masing-masing.

Dikatakannya, BPJS ketenagakerjaan telah menerapkan semua bidang pekerjaan sejak tahun 2022.

Usia kerja yang akan mendapatkan jaminan BPJS ketanakerjaan yaitu angka kerja sampai 40 tahun dengan usia kerja mulai dari 18 sampai 60 tahun.(Noven)