Pagi yang masih sejuk diawali dengan suara langkah kaki dan tawa riang. Pedagang mulai menyusun dagangan mereka, menata sayuran segar, buah-buahan berwarna, bahan makanan yang menggugah selera, serta berbagai barang lainnya. Warga pun mulai berdatangan, membawa tugas harian mereka dalam bentuk keranjang dan kantong. Mereka tak hanya mencari barang yang dibutuhkan, tetapi juga menyatu dengan ritme pasar, menghirup kehidupan di setiap sudutnya.
Di antara suara tawar-menawar dan obrolan akrab, ada cerita di balik setiap wajah yang hadir. Ibu-ibu yang mencari sayuran terbaik untuk masakan keluarga, pedagang yang menceritakan tentang perjalanan mereka mendapatkan produk segar langsung dari petani, dan anak-anak yang tertarik dengan permainan dan jajanan khas pasar. Semua ini menciptakan keterikatan sosial yang mengikat warga dengan pasar sebagai tempat bertukar bukan hanya barang, tetapi juga cerita dan pengalaman hidup.
Sementara itu, aroma harum rempah-rempah dan makanan siap saji mengisi udara. Warung-warung kecil menjajakan makanan khas daerah dan kudapan tradisional. Warga sibuk memilih makanan untuk sarapan pagi atau sekadar menyelusuri sambil menikmati aroma yang menggugah selera. Perpaduan aroma, warna, dan rasa menciptakan pengalaman yang tidak hanya memenuhi kebutuhan fisik, tetapi juga menawarkan perjalanan sensorial yang kaya.
Sorotan lain dari pasar adalah interaksi antara penjual dan pembeli. Tidak hanya sekadar transaksi komersial, ini adalah pertukaran cerita, informasi, dan kejadian terbaru di lingkungan sekitar. Pedagang yang sudah mengenal warga dengan baik seringkali tahu preferensi mereka dan memberi rekomendasi yang sesuai. Sebaliknya, pembeli juga bisa berbagi tentang pengalaman mereka dengan produk yang dibeli atau menyampaikan permasalahan yang tengah mereka hadapi.
Ketika matahari mencapai puncaknya, pasar masih tetap hidup dengan aktivitas. Namun, semakin lama suasana mulai mereda. Pedagang mulai mengemas barang dagangan yang belum terjual, warga memilih pulang dengan bahan makanan dan barang belanjaan mereka, dan pasar secara perlahan memasuki fase istirahat sejenak sebelum beraktivitas kembali pada sore atau malam hari.
Dari kesibukan pagi hingga ke tenangnya sore, pasar memiliki daya tarik dan daya hidup yang unik. Rutinitas warga di pasar menciptakan alur kisah harian yang penuh warna, mengikat mereka dengan satu titik sentral di kota tempat mereka bisa merasakan kebersamaan, keragaman, dan dinamika kehidupan perkotaan. (Michael kevin gani / KKN UNAND Tanjung Gadang 2023)