Pertemuan Review SIGizi Terpadu Sijunjung 2023, Wabup Iraddatillah: Data Akurat Diperlukan Turunkan Angka Stunting

MC Sijunjung- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sijunjung mengadakan Pertemuan Review SIGizi Terpadu tahun 2023.

Kegiatan tersebut dibuka oleh Wakil Bupati (Wabup) Sijunjung Iraddatillah di Hotel Mercure, Kota Padang, Kamis (27/7/2022).

Iraddatillah menyebut, Sistem Informasi Gizi (SIGizi) Terpadu merupakan alat untuk mencatat atau memuat data surveilans gizi.

“Surveilans dan pemantau gizi status gizi balita dan ibu hamil harus real time. Di Era  digital saat ini hampir semua pencatatan dan informasi dilakukan secara elektronik,” ungkapnya.

Ia menjelaskan, data tersebut haruslah akurat, tepat dan berkelanjutan. Untuk itu, petugas harus melakukan pencatatan dan melaporkan sesuai sesuai waktu yang telah ditentukan.

“SIGizi Terpadu merupakan wadah untuk mencatat dan merekam intervensi yang sudah dilakukan petugas di lapangan,” ujar Iraddatillah.

Dikatakannya, kondisi stunting di Kabupaten Sijunjung masih berada di angka 30 persen untuk tahun 2022.

“Sekarang sudah 2023, kita hanya memiliki waktu satu tahun lagi untuk mencapai 14 persen pada tahun 2024 sesuai target nasional,” tuturnya.

Kata Iraddatillah, upaya percepatan penurunan stunting dilakukan dengan memberikan intervensi tidak hanya pada kelompok 1000 hari pertama kehidupan saja tetapi mulai dari remaja.

“Untuk itu kita harus mendapatkan informasi yang akurat agar intervensi yang diberikan sesuai dengan permasalahan penyebab stunting,” imbuhnya.

Sementara, Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Sijunjung drg. Ezwandra menyebut, Implementasi SIGizi Terpadu dilakukan dalam upaya mendapatkan data status gizi individu dan kinerja program gizi secara cepat, akurat dan teratur secara berkelanjutan.

“Kegiatan ini juga dilaksanakan untuk penguatan program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) dan pemberian susu pada balita berat badan lahir rendah (BBLR), gizi buruk dan gizi kurang,” ujar Ezwandra.

Ia merincikan, terdapat sasaran ibu hamil Kurang Energi Kronis (Bumil KEK) dan balita kurang gizi yang diberikan PMT selama 90 hari.

Di antaranya, 150 Bumil KEK, 370 balita kurang gizi, 35 balita gizi buruk, 105 balita BBLR.

Dikatakannya, kegiatan tersebut diikuti 13 Puskesmas yang ada pada Dinkes Sijunjung. (Noven)