MC Sijunjung, Tanjung Gadang- Dalam rangka percepatan penurunan stunting di Kecamatan Tanjung Gadang dilaksanakan Orientasi Tim Pendamping Keluarga (TPK) se-Kecamatan Tanjung Gadang pada Rabu (15/3) yang bertempat di Gedung UPTD PGRI Tanjung Gadang.
Dalam sambutannya Camat Tanjung Gadang Emil Evan, S.STP menyatakan bahwa adapun tujuan diadakannya kegiatan hari ini untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan TPK dalam melaksanakan pendampingan terhadap keluarga, tugas TPK ini nantinya seperti penyuluhan, fasilitasi layanan rujukan, serta survei dini factor risiko stunting. “Ada beberapa langkah penurunan stunting yang dapat dilakukan dalam pendampingan terhadap keluarga yang berisiko yaitu terhadap calon pengantin, pendampingan terhadap ibu hamil, pendampingan terhadap ibu pasca melahirkan, pendampingan terhadap ibu menyusui dan pendampingan terhadap bayi baru lahir sampai pada umur 2 tahun,” Pungkasnya.
Senada dengan disampaikan Camat Tanjung Gadang, Tim Pokja Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Barat dr. Yessi Kartalina, M.Kes, menjelaskan bahwa TPK sudah terbentuk dari tahun 2021 sesuai Perpres No.72 tahun 2021 tentang percepatan penurunan stunting.
Ia menjelaskan bahwa tujuan kegiatan ini menurutnya untuk menyamakan persepsi kepada kader TPK tentang stunting. Dimana Stunting adalah masalah gizi kronis akibat kurangnya asupan gizi dalam jangka waktu panjang sehingga mengakibatkan terganggunya pertumbuhan pada anak. Stunting juga menjadi salah satu penyebab tinggi badan anak terhambat, sehingga lebih rendah dibandingkan anak-anak seusianya. Kegiatan ini merupakan kegiatan orientasi bagi kader TPK di Kecamatan Tanjung Gadang yang pendaanaan berasal dari DIPA Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Barat yang nantinya diharapkan seluruh kader TPK memahami apa saja tugas pokok dalam TPK ini yaitu ada di dalamnya pendampingan kepada ibu hamil, pendampingan pasca salin dan catin atau calon pengantin. “Kita harapkan dengan kegiatan ini para kader Tim Pendamping Keluarga ini menjadi paham, apa saja tugas nya ketika di lapangan,” Tuturnya