Mumbai, India – Sanggar Pusako Panai dari Sijunjung, Sumatera Barat, berhasil memukau publik di India dengan penampilan tarian tradisional Minangkabau yang memukau. Berbekal rekomendasi kuat, sanggar ini mendapat kehormatan untuk memperkenalkan kekayaan budaya Minang, khususnya Sijunjung, dalam serangkaian acara bergengsi di Mumbai dan Pune.
Keberhasilan Sanggar Pusako Panai tidak lepas dari kesuksesan penampilan mereka tahun lalu di Bangkok, Thailand. Video penampilan tersebut berhasil menarik perhatian dan mendapat kurasi langsung dari Konsul Jenderal di KJRI Mumbai, Bapak Edy Wardoyo. Peran Ibu Dian Hayati Syamsuir dari KJRI Mumbai & Bapak Reza Rahaldo dari Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah III menjadi jembatan penting yang memfasilitasi rekomendasi ini.
Selama kunjungannya, Sanggar Pusako Panai menampilkan tiga tarian andalannya: Tari Pasambahan, Tari Salam Bajawek jo Rapa’i, dan Tari Piriang Dantiang rang mudo.
- Hari Pertama (19 Agustus 2025): Rombongan tampil di Symbiosis International University di Kota Pune, yang berjarak 3,5 jam dari Mumbai. Tiga tarian utama sukses dibawakan dengan penuh semangat.
- Hari Kedua (20 Agustus 2025): Penampilan berlanjut di Somaiya Vidyavihar University di Kota Mumbai, di mana dua tarian kembali disajikan kepada para hadirin.
- Malam Puncak (20 Agustus 2025): Sanggar Pusako Panai turut memeriahkan acara puncak Jakarta – Mumbai (JaMu) di ICM Chamber of Industry Commerce, Mumbai.
Salah satu penari yang menarik perhatian adalah Adeeba Alhusna Abeia, putri tercinta dari Bupati Sijunjung, Bapak Benny Dwifa Yuswir dan Ketua TP-PKK sekaligus Ketua Dekranasda Kabupaten Sijunjung, Ibu Nedia Fitri Benny Dwifa yang ikut ambil bagian dalam setiap penampilan. Kehadiran dan dukungan luar biasa juga datang dari Ibu Nedia yang turut mendampingi rombongan dan menghadiri acara sebagai tamu kehormatan.
Dipimpin oleh Edo Novriadi, seorang Guru Seni Budaya di MTsN 3 Sijunjung, Sanggar Pusako Panai berhasil menunjukkan kualitas yang luar biasa. Tim penari yang solid terdiri dari Arman Rahman Hasan (Guru Seni Budaya SMP 24 Sijunjung), Aisha Rivana (mahasiswa UNP), Nova Nursafitri (mahasiswa UT), Rizqia Azzhara dan Suci Oktaviani (siswa SMA 2 Sijunjung), serta Viola Cantika (siswa SMP 1 Sijunjung). Kolaborasi ini membuktikan bahwa seni budaya Sijunjung memiliki potensi besar untuk dikenal dan dihargai di kancah internasional. (Bayu)