Kamis, Agustus 21, 2025
BerandaPemerintahanSemarak Pawai Adat Nagari Sijunjung, Memamerkan Tradisi Leluhur Yang Tetap Terjaga

Semarak Pawai Adat Nagari Sijunjung, Memamerkan Tradisi Leluhur Yang Tetap Terjaga

Pada Senin (18/08/2025), di depan Perumda Air Minum Tirta Sanjung Buana sampai di depan Ruang Terbuka Hijau (RTH). Sijunjung bersatu dalam irama adat dan budaya yang digambarkan oleh acara pawai alegoris dan budaya. Pawai adat nagari Sijunjung ini menjadi cermin cinta kita pada tanah Minang.

Acara Pawai adat ini dihadiri langsung oleh Bupati Sijunjung, Benny Dwifa Yuswir, S.STP beserta Wakil Bupati, Iraddatillah, S.Pt, Anggota DPRD, Unsur Forkopimda, Setdakab, Ketua GOW bersama ketua organisasi wanita lainnya, Kepala OPD, Instansi Vertikal, BUMN, BUMD dan Undangan Lainnya.

Pawai Alegoris dan Budaya diikuti oleh para pelajar mulai dari Paud/TK , SD, SMP dan SMA, serta Bundo Kanduang Se-Kabupaten Sijunjung. Pada pawai tahun ini jumlah peserta dibatasi. Di masing-masing kecamatan sudah di diskusikan bahwa yang menghadiri hanya beberapa sekolah, sehingga jumlah peserta secara keseluruhan kurang lebih sekitar 90 kontingen. Sementara itu, untuk Nagari diwakili oleh Bundo Kanduang yang berjumlah sekitar 60 kontingen dari Nagari. Sedangkan untuk OPD sudah 2 tahun tidak dilibatkan, baik untuk pawai pembangunan maupun pawai alegoris. Hal ini dikarenakan pertimbangan target pawai yang hanya untuk anak-anak sekolah.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Puji Basuki, SP.M. MA, saat diwawancarai oleh tim LPPL Radio Lansek Manih menyampaikan harapannya terhadap acara pawai hari ini.

“Mudah-mudahan dengan pawai ini, banyak budaya-budaya masyarakat yang sebelumnya tidak kita ketahui akan ditampilkan pada saat pawai.” Harapnya.

Kemudian, tim LPPL Radio Lansek Manih juga mewawancarai Ketua Bundo Kanduang, Ibu Gusmanidar.

“Pawai budaya yang kami tampilkan adalah pawai adat Salingkah Nagari di setiap Nagari Sijunjung dan kami Bundo Kanduang adalah tempat bagi seluruh perempuan Minang yang ada di Kabupaten Sijunjung. Tak lupa juga mari kita sama-sama mempertahankan adat yang berada di Nagari Sijunjung. ” Ujarnya. 

Ketua Bundo Kanduang Sijunjung juga tak lupa mengucapkan HUT Ke-80 Republik Indonesia sembari melanjutkan wawancaranya.

“Untuk meramaikan dan memperingati kemerdekaan Indonesia ini, kami mengisi dengan seluruh Bundo Kanduang yang mempunyai peran penting baik dalam kehidupan keluarga maupun kehidupan bermasyarakat untuk masyarakat Sijunjung mengikuti acara pawai ini.” Jelasnya.

Dari wawancara yang telah dilakukan dengan Ketua Bundo Kanduang, dapat disimpulkan bahwa Bundo Kanduang yang ada di setiap Nagari Sijunjung kurang lebih 1.200 orang yang berperan penting sebagai contoh penampilan budaya setiap nagari untuk menjaga adat Salingkah Nagari. Pada Pawai ini yang berkesan adalah penampilan Bundo Kanduang dari IV Nagari yang menampilkan adat Salingkah Nagari “Pulang Manta Sari Patih” dari rumah mertua mempelai laki-laki sebagai bentuk memperlihatkan manjalang mintuo (Mengunjungi Mertua).

Terakhir, Ketua Bundo Kanduang menyampaikan harapan kedepannya untuk para Bundo Kanduang di Kabupaten Sijunjung.

“Mari kita pertahankan adat kita yang sudah ada yaitu adat basandi syarak, syarak basandi kitabullah. Berikanlah contoh pada generasi selanjutnya untuk berperan sebagai perempuan dan ibu.” tambahnya.

Melalui gelaran pawai adat ini, Kabupaten Sijunjung kembali menegaskan komitmennya dalam menjaga serta melestarikan kekayaan tradisi dan budaya daerah Minangkabau. Diharapkan dari acara ini dapat menumbuhkan rasa bangga terhadap warisan budaya Minangkabau. (Anissa)

RELATED ARTICLES

Most Popular

Recent Comments