MC Sijunjung – Bupati Sijunjung Benny Dwifa Yuswir hadiri bakaua adat Nagari Muaro sekaligus doa talak bala di Masjid Istiqomah Muaro Sijunjung, Jumat (31/5/24).
Bakaua adat merupakan sebagai ungkapan rasa syukur yang diluapkan oleh masyarakat atas berkat dan karunia dari Allah SWT atas hasil panen pertanian yang diberikan.
Di samping mensyukuri nikmat disertai berdoa dan atas rezeki yang diberikan dan semoga selalu dalam limpahan rezki tersebut, kegiatan Bakaua Adat ini juga untuk menjalin silaturahmi dan kekompakan masyarakat tani dalam menggarap pertanian Sawah khususnya.
Selain itu, doa menolak bala dibaca agar terhindar dari musibah dan malapetaka apalagi akhir-akhir ini banyak bencana di Sumatera Barat.
Bupati Sijunjung Benny Dwifa mengapresiasi kepada masyarakat dan niniak mamak Nagari Muaro yang masih menjaga kelestarian budaya.
“Apa yang menjadi aspirasi dan kebutuhan masyarakat yang belum terwujud akan kami usahan secara bertahap sepanjang anggaran tersedia,” tegasnya.
Lanjutnya, semoga kegiatan yang sakral ini bisa terus dilestarikan dan menjadi agenda rutin.
“Bakaua adat salah satu kegiatan budaya yang harus dijaga dan ditingkatkan, termasuk salah satu penunjang pariwisata Geopark Silokek yang tahun ini akan di perjuangkan kembali untuk masuk menjadi Unesco Glabal Geopark,” tutur Bupati.
Sementara, Ketua KAN Muaro, Aa Dt Rajo Nan Putiah mengucapkan selamat datang kepada bupati dan rombongan.
“Terima kasih atas waktu dan kesempatannya pak bupati, semoga kegiatan kita hari ini berjalan dengan lancar,” ucapnya.
Kemudian, Ia mengatakan tujuan bakaua adat adalah bentuk wujud syukur kepada Allah SWT atas rezki yang diberikan terhadap panen padi.
Selain itu, doa talak bala hari ini bentuk permohon ampunan kepada Allah SWT agar terhindar dari bala petaka maupun bencana.
“Apalagi Sumbar dihantam bencana saat ini. Kita berharap mudah-mudahan di Nagari Muaro dijauhkan dari bencana alam baik banjir maupun longsor dan lain sebagainya,” tukas Ketua KAN.
Hadir kesempatan itu, Staf Ahli Bupati Jhon Kenedi, Kepala Perangkat Daerah, Direktur PDAM, Sekretaris Camat Sijunjung, Sekretaris Nagari Muaro, Niniak Mamak, Alim Ulama, Cadiak Pandai dan Bundo Kanduang serta Tokoh Masyarakat Nagari Muaro. (*)
