Sesuai dengan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup untuk kegiatan eksploitasi sumur Migas, pihak kontraktor wajib memiliki dokumen Analisa Dampak Lingkungan (Amdal), untuk itu diperlukan komsultasi publik oleh PT. Sinamar sebagai pihak kontraktor pengembangan lapangan minyak dan gas di wilayah kerja South West Bukit Barisan, yang digelar Rabu (31/10) di Hotel Bukik Gadang, Muaro Sijunjung. Diikuti Wali Nagari, Unsur KAN, Kepala Jorong , Ninik Mamak yang berada di wilayah pengembangan minyak dan gas Sinamar di Koto VII.
Dalam sambutannya, Bupati Sijunjung, Yuswir Arifin mengatakan konsultasi public ini merupakan salah satu tahap penyusunan Amdal. “ Tujuan agar masyarakat mendapatkan informasi mengenai rencana usaha yang berdampak penting terhadap lingkungan”, ungkap Bupati.
“ Kepada peserta konsultasi publik, agar dapat mengikuti pemaparan rencana kegiatan pengembangan Migas di lapangan Sinamar yang diprakarsai PT. RBBE, dan perkiraan dampak yang mungkin ditimbulkan dari kegiatan oleh tim penyusun dokumen Amdal dari IPB”, harap Bupati.
Sementara itu, perwakilan PT. RBBE, Adetea Warman, menyampaikan kegiatan ini merupakan konsultasi publik studi analisis mengenai Amdal lapangan yang berada di wilayah Kecamatan Koto VII.
“Alhamdulillah PT. RBBE telah beroperasi di Kabupaten Sijunjung sejak tahun 2008 dengan status Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) Eksplorasi dan sudah berubah status menjadi KKKS Produksi sejak bulan Juni 2018”, terangnya.
“Dalam studi Amdal ini akan disampaikan rencana kegiatan produksi minyak dan gas PT.RBBE terutama di wilayah Koto VII, serta penyampaian aspek lingkungan yang disampaikan mitra kami dari Institut Pertanian Bogor (IPB) yang bekerjasama dengan Universitas Andalas”, sambungnya.
Turut hadir Sekdakab, Zefnihan, AP, M.Si, Dinas ESDM dan Dinas PTSP Provinsi Sumbar, Dinas PMPTSP dan Dinas Perkim LH Sijunjung, Camat Koto VII, Kapolsek dan Danramil Koto VII. (Mega/Dicko-Kominfo)@sijunjung.go.id
